12 Warga Dapat Pelatihan Literasi Pembuatan Tempe

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pertamina RU V Balikpapan mendukung program literasi di Kota Balikpapan, salah satunya bekerja sama dengan Taman Baca An-Nisaa di Kelurahan Klandasan Ilir. Hal itu disampaikan oleh Pengelola Taman Baca Masyarakat (TBM) An-Nisaa Roelyta Aminuddin. Kali ini kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan pembuatan tempe. (Minggu, 28/02)

“Program Kampung literasi TBM An-Nisaa bekerja sama dengan Pertamina dimulai sejak 2019” ujar Roelyta.

Dia menyampaikan, pada tahun 2019 ada beberapa kegiatan yang dilakukan dengan dukungan dari Pertamina yaitu pembuatan mural, pengadaan pos baca serta beberapa bentuk dukungan lainnya terhadap sosialisasi 6 dasar literasi.

Roelyta kemudian menjelaskan bahwa Literasi itu sebenarnya tidak hanya baca tulis. “Sebenarnya ada 6 jenis literasi dasar yaitu baca tulis, numerasi, financial, sains, digital dan budaya. Melalui pelatihan pembuatan tempe ini, kami mencoba mengajarkan hal tersebut kepada ibu-ibu di sekitar taman baca” jelasnya.

Pada pelatihan yang diikuti oleh sekitar 12 orang yang terdiri dari warga sekitar TBM itu, serta menghadirkan narasumber Lasmini Nurjannah dari pengusaha tempe merek HB, Roelyta mencoba mengajak peserta memahami berbagai literasi.

“Dalam proses pembuatan tempe yang pertama adalah literasi baca tulis karena dalam pelatihan pembuatan tempe peserta secara otomatis diminta membaca cara pembuatan tempe.” ujarnya.

Selanjutnya literasi numerasi melalui ketelitian angka, pengukuran takaran serta waktu fermentasi pembuatan tempe. Dalam artian sederhana pembuatan tempe harus terukur, mulai dari ukuran bahan yang digunakan, perbandingan ragi dan kedelai yang digunakan serta waktu berapa lama proses kedelai menjadi tempe.

Literasi ketiga adalah literasi financial. Output dari pelatihan ini masyarakat bisa membuat sendiri tempe. “Hemat bahan pangan untuk konsumsi sendiri, dan bisa dijual meningkatkan pendapatan.” jelasnya

Literasi keempat adalah literasi sains mengenai bagaimana fermentasi serta proses kedelai menjadi tempe. Untuk literasi digital mereka diajarkan untuk mempromosikan melalalui media sosial. Dan literasi terakhir menurutnya adalah literasi budaya dimana tempe adalah produk asli Indonesia yang sudah mendunia.

Ditempat terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina RU V Balikpapan Ely Chandra Peranginangin menyampaikan program literasi merupakan salah satu bentuk dukungan Pertamina dalam meningkatkan sumber daya manusia di wilayah operasional perusahaan. “Melalui pelatihan-pelatihan yang sekarang dilaksanakan serta beberapa pelatihan kedepan, kami berharap pengetahuan dan kemampuan masyarakat terhadap keenam literasi dasar tersebut dapat tumbuh” harapnya.

Tinggalkan Komentar