14 Ribu Keluarga di Paser Terima 146.080 Kg Rastra

Tana Paser, Gerbangkaltim.com – Sebanyak 14.608 keluarga di Paser Kalimantan Timur pada tahun 2019 menerima 146.080 kilogram beras dari program beras sejahtera (rastra) yang digulirkan Bulog melalui Kantor Seksi Logistik setempat.

“Tahun ini ada total 146.080 kilogram rastra untuk 14 ribu lebih Keluarga Penerima Manfaat atau KPM yang tersebar di beberapa kecamatan,” kata Kepala Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Tanah Grogot Panji Lintang, Jum’at (26/4).

Dari program rastra setiap keluarga kata Panji menerima 10 kg beras setiap bulannya. Adapun mekanisme penyalurannya masih sama seperti tahun lalu. “Kami salurkan ke 136 desa dan 5 kelurahan. Gratis tidak ada biaya tebus,” ujarnya.

“Sejak Januari, rastra sudah disalurkan. Rencana akan disalurkan hingga September. Selebihnya akan disesuaikan dengan program Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT,” kata Panji.

Terkait BNPT, Panji mengungkapkan Kabupaten Paser akan melaksanakan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menyusul kebijakan Kementerian Sosial (Kemensos) yang merubah Bantuan Sosial (Bansos) Rastra menjadi BPNT.

Tahun ini Kemensos memprogramkan tiga tahapan perluasan BPNT, yakni bulan Juni, Agustus dan bulan Oktober, dan Kabupaten Paser akan melaksanakan kebijakan tersebut pada bulan Oktober.

“BPNT baru diberlakukan bulan Juni di PPU dan oktober untuk di Paser, yang jelas, ketika BPNT itu diterapkan untuk KPM atau warga tidak mampu akan mendapat semacam kartu belanja non tunai, dimana tempat berbelanjanya akan ditentukan Dinsos melalui e-warong (Elektronik Warung Gotong Royong)

Dikatakan Setelah BPNT diberlakukan, Bulog tidak lagi menyalurkan Rastra ke KPM. Dan ia berharap Bulog tetap dilibatkan dalam program BPNT, terutama dalam mengisi produk-produk pangan di e-warong nanti.

Dengan dengan demikian beras petani yang diserap masih bisa disalurkan ke masyarakat, terutama warga tidak mampu. Karena meski nantinya diberlakukan BPNT, Bulog masih diwajibkan menyerap beras petani.

“Wilayah kerja Kansilog Tanah Grogot dua Kabupaten Paser dan PPU, dan beras yang dihasilkan petani dua daerah harus diserap Bulog, itulah mengapa kami berharap Bulog tetap dilibatkan dalam mengisi produk-produk pangan di e-warong, khususnya beras, agar penyerapan beras lokal tetap terjamin,” ungkap Panji. (MC Kabupaten Paser)

Tinggalkan Komentar