Benny Susetyo :  Peran Ormas Penting dalam Aktualisasi Pancasila di Era Digital

 

LAMPUNG, Gerbangkaltim.com– Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila  (BPIP) Antonious Benny Susetyo mengatakan peran organisasi kemasyarakatan (ormas) penting dalam aktualisasi Pancasila di Era digital.

Hal tersebut disampaikan Benny panggilan akrab Antonius Benny Susetyo  dalam paparannya  sebagai narasumber dalam dialog berjudul “seminar nasional bersama bangkesbangpol Kabupaten Pringsewu dengan tema “ Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila di Lingkungan Organisasi Masyarakat” di Urban Style Front One Hotel,Pringsewu,Lampung pada Rabu (26/10/2022)

Seminar secara luring ini dihadiri 100 tamu undangan dari perwakilan 32 Organisasi masyarakat yang ada di Kabupaten Pringsewu.Adapun Pejabat yang hadir dalam Seminar ini antara lain adalah Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Dr Antonionious Benny Susetyo, Pr.,M.Kom,Direktur Evaluasi BPIP Edi Subowo, S.H.,M.H, Pejabat Bupati Pringsewu yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan Kab.Pringsewu Bapak Purhadi S,Sos.,M.Kes, Kepala Kesbangpol Kabupaten Pringsewu Sukarman, S.Pd, Sekretaris Badan Kesbangpol Pringsewu Indra Heriyadi,Pejabat Struktural dan Fungsional Kesbangpol Kabupaten Pringsewu, dan Undangan dari perwakilan Ormas lainnya.

Acara dimulai dengan sambutan dari Asisten Pemerintahan Kab Pringsewu,Direktur Evaluasi BPIP sekaligus membuka acara dan dilanjutkan Paparan Oleh 3 narasumber yaitu dari Staff Khusus Dewan Pengarah BPIP,Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Pringsewu,dan Sekretaris Badan Kesbangpol Pringsewu dilanjutkan dengan dialog dan tanya jawab.

Dalam sambutan pembukaan Pejabat Bupati Pringsewu yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan Kab.Pringsewu Bapak Purhadi S,Sos.,M.Kes menyatakan permohonan maaf dari bupati pringsewu karena tidak bisa hadir dalam acra ini.tak lupa juga saya mengucapkan Terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu terselenggaranya acara ini.

” Hadirin yang berbahagia perlu saya sampaikan  kabupaten pringsewu ini dengan luas 625 hektar dan jumlah penduduk sekitar 480rb tetapi ada semua yang ada kabupaten pringsewu ini dalam semua kegiatan selalu bersinergi dan bekerjasama serta kami selalu meminta Tuhan agar acara lancar”, Ujar Purhadi.

Purhadi berharap Dengan hadirnya BPIP semoga kegiatan pembinaan menjadi lebih terarah dan sesuai tusinya bahwa Pancasila harus dijunjung oleh seluruh elemen bangsa khususnya Ormas yang dibentuk secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi dan kepentingan tujuan berpartisipasi dalam pembangunannya sesuai dengan Pancasila.

“Berdasarksn RPJMN 2020-2024 ada 4 proyek prioritas salah satunya pembinaan ideologi Pancasila, dalam hal ini yang menjadi garis besar Pemerintah pringsewu adalah  akan menindak tegas seluruh Ormas yang tindakannya menyimpang dari Pancasila,setidaknya melaksanakan kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan tanggung jawab guna mendapat manfaat dari acara ini.

Kegiatan ini mengacu UUD 1945 Pasal 28 Ayat 2 tentang kebebasan berserikat berkumpul dan menyampaikan pendapat yang sudah ditetapkan salah satunya pemberdayaan masyarakat mengenai pembinaan dan pengembangan Ormas guna meningkatkan kemampuan organisasi partisipasi masyarakat untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa, Kewajiban Ormas sesuai tujuan organisasi adalah menjaga kesatuan dan persatuan bangsa, menjaga nilai moral dan etika budaya bangsa serta memberikan manfaat bagi masyarakat ,menjaga ketertiban umum dalam masyarakat, berpartisipasi dalam tujuan negara dan optimalisasi Ormas pascar Reformasi adalah upaya pemerintah dengan prinsip akuntabel” Ujar Purhadi.

Purhadi menambahkan Semakin tingginya masyarakat berpendapat dalam upaya pembangunan berarti Ormas sudah berfungsi baik dalam penyampaian aspirasi masyarakat baik di tingkat kabupaten maupun tingkat pusat.

Kemudian Sambutan kedua  Direktur Evaluasi BPIP Edi Subowo, S.H.,M.H,  menyatakan bahwa nilai Pancasila setelah Reformasi telah tergerus dengan hilangnya pendidikan Pancasila.Oleh karena itu dalam UU sisdiknas pelajaran Pendidikan Moral Pancasila harus diangkat karena sempat menghilang lama.

“dahulu ada bp7 tapi sudah dibubarkan sampai saat ini terlahir badan baru dalam pembinaan ideology Pancasila yaitu BPIP.BPIP adalah badan khusus dibawah kendali presiden dimana struktur organisasi pimpinan tertinggi ada di Dewan pengarah .kami mengajak bapak ibu agar pada diskusi hari ini bermanfaat bagi masyarakat agar lahir masukan-masukan bagi BPIP maupun kebaikan beberapa pihak  organisasi masyarakat yang hadir hari ini untuk perkembangan kedepan”,Ujar Edi Subowo sekaligus membuka Seminar.

Acara dilanjutkan dengan Paparan Narasumber dari Staff Khusus Dewan Pengarah BPIP Dr Antonious Benny Susetyo, Pr.,M.Kom yang memaparkan bahwa era digital itu menyebabkan kemakmuran tetapi juga menciptakan manipulasi.

“Dalam upaya pembelian informasi itu banyak yang selalu diberikan sepotong-sepotong. Bahayanya jika memasukkan informasi yang tidak lengkap maka akan membuat informasi itu dipelintir menjadi sesuatu yang hiperbola dan orang mudah terprovokasi serta menciptakan potensi konflik yang luar biasa. Demokrasi awalnya adalah mengatur keterlibatan orang dalam konstruksi”,Ujar Benny.

Benny Menambahkan  Mengapa Demokrasi dibutuhkan agar terjadi konstruksi sosial. Dewasa ini faktanya Demokrasi tidak ditentukan oleh Rasionalitas/irasionalitas tetapi dengan politik transaksional misalnya serangan fajar.

”Jika dalam demokrasi sering terjadi money politic maka akan terjadi demoralisasi dan praktek goblok permanen karena kesadaran kritis kita akan hilang. Permasalahan kita adalah bagaimana  kita mengatur ruang Demokrasi supaya dipenuhi dengan kesadaran logika masyarakat.Sesuai definisi Ormas maka fungsinya adalah mengawal demokrasi. Peranan Ormas adalah memberikan didikan politik rakyat yang rasional. Jika ini terjadi maka masyarakat tidak melihat sesusatu dari identitas ras suku agama’, tambah Benny.

Lebih lanjut Benny menjelaskan bahwa Persoalan politik identitas tidak terjadi di Indonesia saja

.” Di Amerika juga sudah terjadi dengan munculnya figure Donald  Trump yang muncul karena sentimen anti orang pendatang dan sentimen agama tertentu. Amerika menjadi bangsa yang terpecah menjadi 2 sampai sekarang karena dia menuduh pendatang mengakibatkan ekonomi Amerika menjadi krisis dan rakyat tidak makmur. Jika kita tidak menjaga Demokrasi, hal itu bisa dibajak baik melalui premanisme dan jika dibiarkan publik akan kehilangan rasa Demokrasi yang sesungguhnya.Disini  Ormas mempunyai peran untuk menjaga keutuhan bangsa dan bernegara sesuai Konstitusi NKRI yaitu UUD 1945 dan Pancasila”,tandas Benny.

“ Sebagai masyarakat yang  menghadapi era digital ini,  Terdapat fakta mencengangkan Banyak orang dengan anekdot bahwa suami lebih sayang Handphone daripada istrinya.Kita Banyak menggunakan informasi tanpa mengetahui kebenaran data tapi lebih mengejar sensasi dari informasi tersebut. Sudah seharusnya terkait dengan etika publik orang harus belajar etika supaya mengetahui baik dan buruk dalam penggunaan teknologi media sosial. Maka ketika kita menggunakan medsos kita punya kewajiban menjaga etika publik. Etika publik memiliki kepantasan dan tidak boleh mengancam keutuhan hidup berbangsa bernegara. Kita tidak boleh memprovokasi  agama lain dan sentimen SARA,”Ujar Benny.M

Menurut Benny Era digital yang paling bahaya adalah menipulasi kebohongan dengan nuansa propaganda dan itu bisa merusak bangsa. Hal itu Banyak terjadi dalam Pemilu maupun Pilkada, orang sering menggunakan tiktok untuk menghancurkan citra orang lain. Orang tidak memiliki nilai moral jika menggunakan digitalisasi tanpa etika dan menyebabkan dismoralisasi.

“Bagaimana mengkonter isu SARA di era digital ini?  Kita harus membangun konter wacana dengan narasi tandingan. Jangan sampai ruang digital dipenuhi narasi kaum radikal, kita harus menshare konten positif guna mengalahkan konten negatif yang muncul secara masif untuk menghancurkan NKRI. Ruang publik harus menjadi pertarungan ide dan gagasan positif untuk mengkonter kehancuran peradaban dari konten negatif. narasi kebangsaan dan literasi media menjadi solusi utk pendidikan ruang publik bagi masyarakat. Kekuatan ekonomi harus dibangun dengan kesadaran nasionalisme. Kita harus mempunyai kemandirian di bidang sosial ekonomi dan budaya agar Kita tidak bisa tergantung pada merk tertentu. Kita harus membangun ekonomi kreatif dengn kearifan pangan yang mempunyai nilai tambah. Bagaimana kita menggunakan medsos itu untuk meyakinkan public agar bangga terhadap produk dalam negeri.”,kata Benny.

“Dampak negatif medsos adalah ruang publik dipenuhi sampah, kemanusiaan tereduksi dalam mekanisme teknologi karena  kehilangan kesadaran kritis, permusuhan di dunia maya, hoax dan ujaran kebencian.Disini Fungsi Ormas harus memberikan konten positif  di medsos diantaranya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.Selain itu Peran Ormas harus juga memberikan nilai tambah dalam kesadaran literasi di masyarakat. Ormas harus memberikan pendidikan masyarakat supaya masyarakat pintar memilih pemimpin yang bijak.Oleh karena itu  Pancasila sebagai habitus bangsa harus jadi modal dalam berpikir dan bertindak. Nilai ketuhanan sudah ada dalam setiap sila, mari kita kolaborasi gotong royong bersama-sama menjadikan Pancasila sebagai pandangan alternatif untuk membangun dunia. Kebanggan terhadap Pancasila harus ditanamkan kepada masyarakat dan disitulah peran Ormas sangat penting bagi kemajuan bangsa dan negara khususnya dalam menguasai ruang publik”,tutup benny.

Senada dengan itu  Sekretaris badan Kesbangpol Kabupaten Pringsewu indra heriadi menyatakan tujuan pendirian Ormas ada 8 sesuai dengan pasal 5 UU no 17 tahun 2013 bahwa Ormas dibentuk oleh masyarakat dan  tujuannya utk berpartisipasi sesuai dalam Undang-undang.kegiatan Ormas itu sudah lama diatur sesuai fungsi Ormas di pasal 6 no 17 tahun 2017 .”Arah kebijakan Ormas  sesuai dengan prinsip tujuan dan peran Ormas yang berlaku .tentu dalam AD/ART yang disebutkan disitu terdapat Dewan pengawas internal Ormas yaitu Ormas itu sendiri. Dengan pengawasan Ormas ini kami berharap anggota Ormas tidak keluar dari AD/ART yang berdasarkan Pancasila.”Ujar Indra

Selanjutnya   Kepala Badan  Kesbangpol Kab. Pringsewu menyatakan bahwa indikator menjadi pemilih cerdas,yaitu ditandai dengan money politic yang berkurang. menjadi negara miskin akan menjadi salah kit ajika tertinggal dalam pengetahuan,  Kedepan kita  harus memberi edukasi kepada masyarakat dan generasi penerus agar  memiliki masa depan lebih baik.oleh karena itu peran ormas sangat dibutuhkan dalam mengedukasi kawula muda agar menjadi orang yang berkualitas.”Saya pengen melihat generasi muda terbaik menjadi pimpinan.lembaga harus diisi oleh orang yang berkualitas.”,Ujar Sukarman.

Acara dilanjutkan dalam sesi tanya jawab terutama mengenai sesi tanya jawab mengapa menyanyikan Indonesia Raya 3 stanza dalam acara tertentu yang sudah  diatur dalam Permebdikbud 22 tahun 2018.Mengenai Pendidikan moral Pancasila yang diatur dalam PP no  4 tahun 2022 juga dinyatakan pancasila sebagai bahan wajib pelajaran. Selain itu ditekankan Nilai keluarga harus dihidupkan kembali dari tayangan TV dan konten pancasila harus menjadi bagian mengisi ruang publik itu sendiri.  (*/erwe)

Tinggalkan Komentar