70 Pelaku IKM Se Balikpapan Ikuti FGD DAPATI dan PINOTI

Pemkot Balikpapan
Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) Dana Kemitraan Teknologi Industri (DAPATI) dan Program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Industri (PINOTI) di Kota Balikpapan, Senin (28/10/2024) kemarin

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) Dana Kemitraan Teknologi Industri (DAPATI) dan Program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Industri (PINOTI) di Kota Balikpapan, Senin (28/10/2024) kemarin

Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan, Heruressandy Setia Kesuma mewakili Pjs Wali Kota Balikpapan secara resmi membuka kegiatan tersebut.

Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kepala Bidang Teknologi dan Sumber Daya Industri (Kabid TSDI), Tonny Hartono mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi proses, nilai tambah serta menumbuhkan Industri Kecil Menengah (IKM) yang menguasai pasar luas, mandiri dan berdaya saing.

“Jadi yang ikut kegiatan FGD ini ada sebanyak 70 pelaku IKM se Kota Balikpapan,” ujarnya.

Sementara itu Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan Heruressandy Setia Kesuma mengatakan, sesuai data OSS/ Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, industri di Balikpapan berjumlah 2.173 baik skala industri besar, menengah dan kecil. Perekonomian Kota Balikpapan Tahun 2023 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 143,17 Triliun, dengan kontribusi terbesar dari industri pengolahan sebesar 47,26 persen.

“Ekonomi Kota Balikpapan tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 6,49 %, dengan laju implisit sebesar 5,55 %. Ini menandakan bahwa industri pengolahan masih menjadi sektor unggulan di Kota Balikpapan,” jelasnya.

Forum Grup Diskusi (FGD) Dana Kemitraan Teknologi Industri (DAPATI) dan Program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Industri (PINOTI) diharapkan dapat mengajak pelaku IKM di Kota Balikpapan untuk berkontribusi dalam perekonomian kota sebagaimana yang telah diatur dalam UU 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dan PP 28 Tahun 2021 Junto PP 46 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Bidang Perindustrian.

Dalam kegiatan tersebut, pelaku IKM dapat mendengarkan langsung penjelasan narasumber dari Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri (POPTIKJI) Kementerian Perindustrian, serta Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian terkait program Kemenperin untuk membantu meningkatkan kemampuan IKM dalam pengembangan dan penerapan teknologi industri.

Heruressandy menambahkan, program DAPATI memberikan bantuan pendanaan berupa sebagian biaya yang diperlukan untuk pelayanan jasa konsultansi teknis yang pelaksanaannya dilakukan oleh Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri maupun universitas guna mengatasi permasalahan yang dihadapi IKM dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian industri.

Sementara itu, Program Pinoti memberikan fasilitasi penguatan industri khususnya para wirausaha baru industri melalui penyediaan cooworking space, optimalisasi pemanfaatan teknologi, capacity building seperti pelatihan teknis dan manajemen, tes pasar, pameran, sertifikasi dan pendaftaran kekayaan intelektual, serta pengembangan jejaring yang meliputi pasar, pelaku bisnis, asosiasi industri, perbankan, lembaga penyedia teknologi, perguruan tinggi dan investor. Guna menumbuhkan industri berbasis teknologi yang mandiri dan berdaya saing.
“Saya mengajak seluruh peserta untuk aktif berpartisipasi dalam FGD Dapati dan PINOTI ini. Semoga FGD ini dapat diikuti dengan baik serta memberikan banyak manfaat bagi pelaku industri kecil di Kota Balikpapan,” tukasnya.

Hadir dalam kegiatan Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri (POPTIKJI), Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian Bambang Riznanto yang juga narasumber. Dr Shinta Virdhian selaku Kepala Balai Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim (BBIHPMM) Kementerian Perindustrian yang juga narasumber.

Undangan lain yang hadir dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Poltek Negeri Balikpapan, Universitas Balikpapan, Universitas Mulawarman, Poltek Negeri Samarinda, Universitas Muhammadiyah Kaltim, dan Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Samarinda, serta Perwakilan Perusahaan Industri Kecil dan Menengah di Kota Balikpapan.

Tinggalkan Komentar