9 Tahun Mengabdi: BRGM Berhasil Restorasi 1,6 Juta Hektar Gambut dan 84.396 Hektar Mangrove

Gerbangkaltim.com, Jakarta – Selama sembilan tahun mengabdi sejak 2016, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) telah mencapai keberhasilan besar dalam pemulihan ekosistem gambut dan rehabilitasi mangrove di Indonesia. Menjelang masa tugasnya yang resmi berakhir pada Desember 2024, BRGM mencatat sejumlah capaian signifikan, termasuk restorasi 1,6 juta hektar lahan gambut dan rehabilitasi 84.396 hektar hutan mangrove di berbagai wilayah.
Misi Besar BRGM: Memulihkan Lingkungan dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2020, BRGM berperan dalam mempercepat restorasi gambut di tujuh provinsi (Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Papua) serta rehabilitasi mangrove di sembilan provinsi (Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Papua, dan Papua Barat).
Restorasi ini tidak hanya memulihkan ekosistem tetapi juga meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui skema padat karya dan pengembangan ekonomi hijau, ekonomi biru, serta ekonomi kreatif. BRGM telah menciptakan ribuan lapangan kerja dengan mendorong usaha masyarakat seperti budidaya sagu, tanaman hortikultura, dan perikanan, yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan.
Capaian BRGM dalam 9 Tahun: Angka yang Berbicara
Selama hampir satu dekade, BRGM telah mencatat pencapaian luar biasa, di antaranya:
✅ Restorasi 1,6 juta hektar lahan gambut di luar konsesi.
✅ Rehabilitasi 84.396 hektar hutan mangrove, menjadikannya program rehabilitasi mangrove terbesar di dunia.
✅ Pembangunan 22.349 unit Infrastruktur Restorasi Gambut (IRG), termasuk sumur bor, sekat kanal, dan kanal timbun.
✅ Penurunan kebakaran lahan gambut sebesar 29,59%, membuktikan efektivitas program restorasi.
✅ Terbentuknya 1.185 Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) dan Desa Mandiri Peduli Mangrove (DMPM).
✅ Menciptakan lapangan kerja bagi 102.000 kepala keluarga dalam restorasi gambut dan 41.352 orang dalam rehabilitasi mangrove.
✅ Membimbing 2.992 kelompok masyarakat dalam rehabilitasi mangrove.
✅ Membantu 1.413 unit usaha yang mendukung ketahanan pangan desa.
✅ Menyalurkan 2,3 juta HOK (Hari Orang Kerja) untuk restorasi gambut dan 4,5 juta HOK untuk rehabilitasi mangrove.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Saat ini, BRGM memasuki tahap likuidasi, menyelesaikan aset dan kewajiban dengan berbagai kementerian terkait. Meski masa tugasnya telah selesai, BRGM menekankan bahwa restorasi ekosistem gambut dan mangrove adalah pekerjaan jangka panjang yang membutuhkan konsistensi dan kolaborasi lintas sektor.
“Restorasi gambut dan mangrove bukan hanya pekerjaan lingkungan, tetapi juga mencakup aspek sosial dan ekonomi di daerah pelosok dan perbatasan negeri. Kami berharap upaya ini terus dilanjutkan untuk menekan kebakaran lahan, mengurangi emisi karbon, serta menjaga wilayah pesisir dan batas teritorial Indonesia,” ujar Hartono, Kepala BRGM.
BRGM juga menegaskan bahwa keberlanjutan restorasi ini sangat penting untuk mencapai target FOLU Net Sink 2030 dan Strategi Jangka Panjang Rendah Karbon yang Sejalan dengan Perjanjian Paris (LTS-LCCP 2050).
Menjaga Gambut dan Mangrove, Menjaga Indonesia
Sebagai warisan bagi masa depan, BRGM mengajak seluruh pihak—pemerintah, masyarakat, akademisi, LSM, dan sektor swasta—untuk terus berperan aktif dalam menjaga ekosistem gambut dan mangrove. “Mari bersama menjaga gambut dan mangrove untuk kehidupan yang lebih baik, demi masa depan Indonesia!”
Sumber: Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM)
BACA JUGA