99 Persen Warga Kota Telah Jadi Peserta BPJS Kesehatan
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berharap sinergi dan kolaborasi dengan BPJS Kesehatan Kota Balikpapan masih akan terus berlanjut. Utamanya dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Kota Balikpapan.
Asisten III Bidang Adminitrasi Umum Pemkot Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, saat ini Pemkot Balikpapan akan lebih fokus pada pelayanan BPJS Kesehatan dan regulasi yang tidak banyak perubahan agar lebih efektif.
“Utamanya, kami berharap kita selalu mengoptimalkan koordinasi, kolaborasi dan sinergi antar stakeholder BPJS dan Pemkot,” ujar Andi Sri Juliarty, Selasa (7/5/2024).
Dikatakannya, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan. Yang telah mendukung program prioritas pemkot Balikpapan di bidang kesehatan yaitu. Untuk mengoptimalkan layanan BPJS Kesehatan di kelas 3.
“Harapan kami bisa berpartisipasi aktif. Jika ada masukan apa yang dilihat dan dihadapi saat di lapangan, terutama dari segi layanan ke masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Kota Balikpapan, Sarman Pali’padang mengatakan, dimana ada 4 hal yang jadi perhatian bersama. Yakni kepesertaan, pelayanan kesehatan, penerimaan iuran dan harapan kedepan.
Dan untuk kepesertaan JKN atau BPJS Kesehatan di Kota Balikpapan sebanyak 99,8 persen atau 732.387 jiwa. Tinggal sedikit lagi mencapai 100 persen. Yang mana angka ini dia atas target pemerintah pusat sekitar 95 persen.
“Dan di tahun 2024 ini rencana pemerintah pusat ditarget 98 persen warga ikut BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Untuk tingkat keaktifitan peserta BPJS Kesehatan di Kota Balikpapan di sekitar 84 persen. Namun ada juga yang belum aktif sekitar 16 persen.
“Segmen badan usaha atau sekitar 30 persen dari total kepesertaan,” tukasnya.
Sarman menambahkan, untuk pelayanan kesehatan ada 108 fasilitas kesehatan yang menjalin kerja sama di Kota Balikpapan. Mulai dari Puskesmas, klinik hingga Rumah Sakit.
Dalam hal pelayanan yang menggunakan BPJS Kesehatan rata-rata dalam satu tahun 2,4 juta kasus atau layanan di tahun 2023. Dimana total pemanfaatan per hari pada 2023 lalu 6.501 layanan.
“Pemanfaatan di 2024 total dari Januari sampai dengan Maret sekitar 509 ribu,” akunya. “kondisi pasien boleh pulang atau masih rawat inap tergantung dokter yang menangani. Namun, pasien ditanggung hingga sembuh,” tutupnya.
BACA JUGA