Akhirnya Ratusan Kios Liar PKL Pandan Sari Balikpapan Dibongkar Paksa

BALIKPAPAN, Gerbangkaltim,– Ratusan kios liar pedagang kaki lima (PKL) Pandan Sari yang berdiri di fasilitas umum akhirnya dibongkar pada, Kamis (13/2/2020).

Kali ini, Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud dan Kasat Pol PP Provinsi Kaltim Gede Yuda tampak berada di antara tim gabungan Satpol PP kota Balikpapan yang terdiri dari Satpol PP, TNI – Polisi, Kecamatan dan Kelurahan, melakukan  penertiban di pasar Pandan Sari.

Sejumlah pedagang kaki lima atau PKL yang berjualan di atas fasilitas umum seperti jalan, trotoar dan saluran air dibongkar paksa.

Asisten I Pemkot Balikpapan Syaiful Bachri didampingi Kasatpol PP Kota Balikpapan Zulkifli mengatakan, penertiban ini bertujuan agar pedagang dan pembeli bisa nyaman berjualan dan berbelanja.

“Selama ini jalan dan saluran air digunakan sebagai tempat berjualan, ini kan tidak sesuai fungsinya, selain itu juga terkesan kumuh. Sebelum penertiban, sudah memberikan peringatan kepada para pedagang yang berdagang,” katanya.

Sementara, Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, penertiban ini dilakukan untuk menata pasar Pandan Sari, lebih rapi dan nyaman bagi pengunjung. 

Pedagang saat ini, menerima dilakukan penertiban, setelah dilakukan komunikasi dan koordinasi semua pihak. Baik dengan pedagang maupun dengan instansi terkait, pihak Kecamatan dan Satpol PP. 

“Masalahnya disini kan, hanya komunikasi. Bila kita menyampaikan dengan baik, mereka sadar kok. Hanya saja, selama ini juga pedagang berpikir bagaimana dagangannya bisa laku. Tanpa memikirkan estetika pasar, dan kenyamanan pengunjung,” ujar Rahmad. 

Menurutnya penertiban ini dapat berjalan lancar. Dan harus dilakukan pantauan di lapangan, jangan sampai penertiban ini sia-sia.

“Pihak pemerintah hadir, dan konsisten menjaga kondisi ini. Meski kedepan rencananya, akan dimasukan ke dalam bangunan pasar, agar tidak ada lagi berjualan di luar pagar,” katanya.

Jualan Bawang Putih dan Merah

Selain dilakukan penertiban, Wakil Walikota Balikpapan ini, menempatkan diri berjualan disalah satu kios pedagang bawang merah. Bahkan, melayani para pembeli, melakukan penimbangan bawang kepada pembeli. Meskipun harga bawang saat ini terbilang mahal, Rp. 60.000/kilo dagangan Pak Rahmad Mas’ud tetap saja diserbu pembeli. 

Kenaikan harga bawang, kata Rahmad, dipengaruhi karena faktor  cuaca, tapi kami akan melakukan koordinasi dengan pihak Disprindakop dan instansi terkait untuk segera menstabilkan harga, Dimana harga bawang putih normalnya Rp. 30.000/kilogram. (mh/gk)

Tinggalkan Komentar