Bakal Dapat Rp 2,4 Juta, Ribuan UMKM Kutim Mulai Daftar Banpres
SANGATTA, Gerbangkaltim.com,– Ribuan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kutai Timur (Kutim) mulai terlihat ramai mendaftarkan diri ke Dinas Koperasi dan UKM. Ternyata hal itu dipicu oleh informasi tentang stimulan Bantuan Presiden (Banpres). Besaran bantuan masing-masing UMKM Rp2,4 juta.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Muhammad Husaini menjelaskan, sebenarnya pendaftaran Banpres telah dibuka sejak awal Agustus lalu. Tetapi, informasi dimaksud ternyata baru ramai di telinga masyarakat Kutim saat tahap tiga mulai dilaksanakan, yakni tahap terakhir di Oktober 2020. Pendaftaran gelombang pertama, katanya, telah dibuka sejak awal Agustus. Sampai saat ini sudah 3000 UMKM yang diusulkan untuk mendapat bantuan produktif.
“Awalnya 3000 (UMKM) saja, lama-lama semakin bertambah. Kami (Diskop UKM) juga ada usulan tambahan untuk mendapat Banpres sebanyak 1000 usaha kecil,” ungkapnya, Selasa (3/11/2020).
Husaini membeberkan batas pengusulan akan berakhir pada November 2020. Dengan melihat progres data yang berhasil ter-input. Setiap jadwal satu gelombang tutup, pihaknya langsung bergegas mengirim berkas ke Kemenkop dan UKM.
“Berapa jumlahnya, nanti kita lihat. Kami menghimpun tanpa batas. Artinya sebanyak mungkin, per berapa hari disetor ke Pusat berkas itu,” jelasnya.
Husaini menambahkan program ini baru pertama kali dilaksanakan di Kutim. Bertujuan untuk percepatan pemulihan dampak ekonomi nasional selama COVID-19 mewabah. Saat pendaftarab gelombang ketiga ini Diskop UKM sudah mengirim 1.250 berkas UMKM. Ada pun, syarat mutlak untuk memperoleh bantuan senilai Rp 2,4 juta itu, pendaftar wajib memiliki usaha. Di sektor penjualan makanan, minuman, sayur, maupun toko skala mikro. Dengan dibuktikan surat dari desa atau kelurahan setempat. Bukan PNS, maupun TNI/Polri.
“Yang pertama harus ada usaha dibarengi surat desa. Bukan pekerjaan khusus dan yang pasti tidak boleh mempunyai pinjaman di bank. Saat ini pendaftar terbanyak variatif, kebanyakan makanan dan minuman,” tegasnya.
Sejauh ini, ia mengaku Kutim tengah beradu cepat dengan daerah lain dalam pengiriman data. Pasalnya, bantuan ini hanya ditarget untuk 12 juta UMKM. Sekarang memurut Husaini, data yang masuk sudah lebih sembilan jutaan skala nasional. (hms7/hms3)
sumber: Humas Kutim
BACA JUGA