Berbagi Pengetahuan kunci keberhasilan guru
Tana Paser – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI SMP Kabupaten Paser mengadakan Pertemuan rutin tahunan ke 7 di tahun 2023, kegiatan ini ditujukan untuk mewadahi dan mengakomodir pendapat-pendapat, saran dan rekomendasi dari stakeholder masing-masing sekolah terkait pembelajaran PAI, buku ajar, proses selama pembelajaran berlangsung baik report grafik kemajuan dan hambatan selama proses pembelajaran berlangsung, hingga report output dan keberhasilan para siswa atau peserta didik selama menempuh pendidikan di bangku sekolah.
Kegiatan MGMP PAI SMP ini dilaksanakan di SMPN 1 Muara Komam, pada hari Selasa, 25 Juli 2023. *Kegiatan Musyawarah ini diikuti oleh 64 Guru PAI SMP Se Kabupaten Paser yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.
Pada pointering Ketua MGMP SMP PAI yang di wakili al-ustdz Sufiannor, “setiap program di MGMP bisa terlealisasi bukan hanya untuk kebutuhan pelengkap administrasi, namun, juga mampu mendisiplinkan para guru agar tertib administrasi sehingga perencaanaan-perencanaan dapat terukur sistematis”.
Tentu setiap guru memiliki persiapan pembelajaran sebagaimana tentara meskipun tidak ada perang, akan tetapi latihan fisik harus selalu di persiapkan. karena jika kemudian di terjunkan untuk perang punya bekal fisik yang siap. Begitu juga dengan seorang guru harus siap bahan ajarnya serta strategi-strategi yang dapat mengembangkan diri peserta didik melalui tahapan-tahapannya. Hal ini juga senada dengan kepala bidang pembinaan guru SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Paser yang di wakili Budi Prasetyo,
Penerapan kurikulum merdeka alurnya bahwa di akui anak memiliki karakter individu yang berbeda. Jangan terlalu cepat memandang anak cepat, kurang dan lambat.
Penilaian tidak berpatokan keberhasilan. Kita tidak perlu membandingkan guru dan murid dan yang A dan b.
Peserta didik berproses yang berbeda beda. Setiap masa ada beberapa fase yang di lalui. Guru tidak bisa mengambil satu kesimpulan.
Banyak karakter generasi saat ini yang harus berfikir santai yang penting anak anak sesuai dengan perkembangannya. Sehingga nanti ketika dewasa akan berkembang.
Konjungsi anak tidak bisa dilihat dari data.
Contoh buat soal ulangan harus sesuai dengan karakter anak. Inilah yang disebut differensia. Penilaian itu tidak harus dengan tes tulis. Melalui keaktifan anak dapat di lihat dari pengamatan guru. Tes tulis hanya sebatas tes secara kognitif bukan pada perkembangan karakter peserta didik. di mapel PAI banyak bersifat afektif dan psikomotorik.
Jadikan di komunitas ini bagaikan teori belajar, yang dalam istilahnya air akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Begitu juga dengan belajar harus merasa lebih rendah daripada orang yang menyampaikan. Usia tidak menghambat belajar.
Seperti biasa nya, di MGMP PAI SMP selalu di tambahi tausiah. Yang bertindak tausiah kali ini oleh ustdz Ahmad Rifa’i tentang Takdir Mubrom.
dan masuk kegiatan inti teknis pembuatan Modul dan ATP yang menyesuaikan kalender pendidikan yang dipandu oleh ustdzh Adawiyah (guru PAI SMPN 2 Batu Engau)
Penulis: Restu Aulia, guru SMP 2 Paser Belengkong
BACA JUGA