BPBD Balikpapan Gelar Sosialisasi Tangguh Bencana

Pemkot Balikpapan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mengadakan sosialisasi tangguh bencana. Rabu (9/10/2024).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mengadakan sosialisasi tangguh bencana. Kegiatan ini selain penanganan kebakaran, juga membahas mitigasi bencana yang melibatkan pengecekan instalasi listrik, perawatan sistem elektrikal, serta pencegahan kebakaran di pemukiman.

Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali mengatakan, pengetahuan tentang tangguh bencana dalam pencegahan kebakaran, cara penanganan awal, serta penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sangat penting. Dimana peserta bisa tahu cara mengidentifikasi penyebab kebakaran, proses terbentuknya api, dan langkah-langkah penanggulangan awal. Selain itu, simulasi penggunaan APAR juga diberikan kepada peserta sosialisasi.

“Kami mensosialisasikan bencana kebakaran serta memberikan simulasi cara menggunakan APAR dan alat sederhana untuk menangani kebakaran dan longsor,” ujarnya, Rabu (9/10/2024).

Usman Ali menjelaskan, selain penanganan kebakaran juga membahas tentang mitigasi bencana yang melibatkan pengecekan instalasi listrik, perawatan sistem elektrikal, serta pencegahan kebakaran di pemukiman.

“Kita ingin masyarakat, selalu memeriksa kondisi kabel listrik, memastikan peralatan gas dan kompor sesuai standar nasional (SNI), dan tidak meninggalkan kompor menyala saat meninggalkan rumah,” jelasnya.

Dikatakannya, melalui sosialisasi ini pihaknya menekankan beberapa langkah pencegahan sederhana, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan dan menjauhkan lilin atau obat nyamuk dari benda yang mudah terbakar.

“Selalu siapkan APAR untuk keadaan darurat,” tambahnya.

Selalu memeriksa kartu histori APAR

Dikatakannya, langkah pertama harus dilakujan adalah selalu memeriksa label atau kartu historis yang ada pada APAR. Kartu ini memuat informasi tentang APAR dan inspeksi sebelumnya.

“Setelah itu periksa manometer (jika APAR menggunakan pressure gauge). Manometer akan memberikan informasi tekanan dalam tabung, apakah masih normal atau perlu diisi ulang,” tukasnya.

“Jika jarum pada manometer masih di area hijau berarti tekanan masih dalam keadaan normal. Namun jika jarum semakin turun, maka perlu dilakukan pengecekan dan isi ulang tekanan,” tambahnya.

Usman Ali menambahkan, untuk APAR dengan sistem cartridge, pengecekan tekanan bisa dilakukan dengan memastikan segel pada cartridge. Jika segel cartridge masih utuh dan tidak cacat, maka dapat dipastikan tekanan masih terjaga.

“Tidak kalah pentingnya, periksalah safety pin, jika dalam keadaan rusak atau terputus, berarti APAR sudah pernah dioperasikan,” pungkasnya.

Dijelaskannya, namuhn jika sudah pernah dipakai, maka harus dilakukan pengisian ulang sesuai dengan medianya. Tabung APAR juga harus dicek kebocorannya.

“Langkah berikutnya adalah mengecek selang atau hose. Selang tidak boleh dalam keadaan tertekuk, retak maupun berlubang. Jika selang rusak, maka harus segera diganti,” terangnya.

Selanjutnya periksa komponen pada ujung selang atau nozzle agar dapat menyalurkan output dari selang dan tidak tersumbat.

“Setelah semua langkah di atas dilakukan, berikutnya pembaca harus mengisi kartu check list pada APAR. Isi semua informasi mengenai inspeski APAR yang dilakukan,” jelasnya.

Penanganan longsor, warga perlu zona aaman

Dan untuk menghadapi bencana tanah longsor, Usman Ali menyarankan masyarakat untuk segera melakukan evakuasi ke zona aman, ketika mendengar suara gemuruh atau peringatan dari sirene.

“Segera menuju zona evakuasi ketika sirene peringatan berbunyi. Hindari area longsor setelah hujan turun, karena tanah menjadi tidak stabil,” ucapnya.

Lurah Klandasan Ulu, Andi Cucup Suparna, menyambut positif kegiatan sosialisasi ini. Menurutnya, kolaborasi antara pihak kelurahan dan BPBD sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana.

Andi Cucup Suparna mengatakan, m Katana Klandasan Ulu dilatih untuk menyebarkan pengetahuan ini ke masyarakat sekitar.

“Sosialisasi ini sangat bermanfaat. Dengan pembekalan yang diberikan kepada Katana, pencegahan bencana bisa dilakukan lebih baik, karena biaya penanganan jauh lebih besar daripada pencegahan,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar