Budaya Nutu Ponta dan Pelepasan 300 Biuku ke Sungai Kandilo
TANA PASER, Gerbangkaltim.com – Sebanyak 300 ekor biuku dilepasliarkan ke habitatnya, Sungai Kandilo, di Desa Damit Kecamatan Pasir Belengkong, Minggu (3/10/) pagi.
Pelepasan hewan endemik Paser tersebut dilakukan bersamaan dengan acara adat Nutu Ponta, tradisi numbuk padi masyarakat Paser.
Kegiatan tersebut dilakukan masyarakat setempat bersama tokoh adat, Sekretaris Daerah (Sekda) Paser Katsul Wijaya dan perwakilan OPD.
Sekda Paser Katsul Wijaya mengatakan biuku merupakan kura-kura yang hidup di air tawar yang perlu dijaga keberadaannya.
“Hewan ini termasuk hewan yang dilindungi yang perlu kita jaga,” kata Katsul.
Katsul mengatakan konservasi hewan Biuku itu dilakukan masyarakat Desa Damit bersama instansi terkait.
Dengan pelepasan ratusan biuku ke habitatnya kata Katsul diharap dapat menjaga hewan yang jumlahnya mulai langka tersebut.
“Dengan pelepasan biuku ini saya harap dapat melestarikan hewan yang sudah langaka dan saya rasa kegiatan pelepasan biuku ini hanya ada di Paser,” ujar Katsul.
Selain pelepasan biuku, tradisi Nutu Ponta yang dilakukan masyarakat Paser kata Katsul juga harus dilestarikan.
Nutu Ponta kata Katsul merupakan kegiatan numbuk padi di dalam lesung kayu, yang dilakukan masyarakat secara bergantian.
“Nutu Ponta secara bergantian dilakukan di dalam lesung kayu. Budaya khas ini perlu dijaga apalagi ini juga mendukung program pertanian,” pungkas Katsul. (Ral)
BACA JUGA