Bupati Kukar Resmikan Polindes dan Rumah Bidan Loa Lepu, Jadi Role Model Layanan Kesehatan Desa

Gerbangkaltim.com, Tenggarong — Komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam memperkuat layanan kesehatan dasar di wilayah pedesaan kembali diwujudkan dengan diresmikannya Gedung Poliklinik Desa (Polindes) dan Rumah Bidan Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, pada Senin (14/4/2025).
Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Kukar Edi Damansyah, didampingi Dandim 0906 Kukar Letkol Czi Damai Adi Setiawan, Camat Tenggarong Seberang Tego Yuwono, Kepala Desa Loa Lepu Sumali, serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan tokoh masyarakat.
Wujud Sinergi Pemerintah Desa dan Dunia Usaha
Dalam sambutannya, Bupati Edi menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Desa Loa Lepu dan sektor swasta yang telah bergotong royong mewujudkan fasilitas kesehatan tersebut.
“Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Kades Loa Lepu atas inisiasinya membangun Polindes ini. Ini contoh nyata bagaimana desa mampu berkontribusi dalam peningkatan layanan kesehatan masyarakat,” ujar Edi.
Ia menambahkan, pembangunan Polindes ini merupakan hasil kolaborasi antara dana Alokasi Dana Desa (ADD) dan dukungan dari PT Suma Nisa Jaya, salah satu pengembang perumahan yang beroperasi di wilayah Loa Lepu.
Polindes Loa Lepu Jadi Model Percontohan di Kukar
Bupati Edi juga menegaskan bahwa keberadaan Polindes Loa Lepu menghapus rencana pembangunan Puskesmas Pembantu (Pusban) di desa tersebut. Ia meminta agar Dinas Kesehatan Kukar menjadikan Polindes ini sebagai role model pelayanan kesehatan desa berbasis kolaborasi antara pemerintah kabupaten dan pemerintah desa.
“Polindes ini akan menjadi percontohan di Kukar. Sekarang tinggal bagaimana pengelolaannya dimatangkan: dari manajemen SDM hingga sarana dan prasarana. Tidak boleh lagi ada pembangunan Pusban di sini karena sudah ada Polindes,” tegasnya.
Lahan Hibah Warga, Dana Desa, dan Bantuan Swasta
Kepala Desa Loa Lepu, Sumali, menjelaskan bahwa pembangunan Polindes dan Rumah Bidan didasarkan pada hasil Musyawarah Desa, dengan memanfaatkan tanah hibah dari seorang warga bernama Bu Mei seluas sekitar 600 meter persegi.
“Dana ADD dari pagu sekitar Rp 900 juta kami realisasikan sebesar Rp 550 juta untuk pembangunan tahap awal. Sisanya kami dibantu PT Suma Nisa Jaya. Ini bukti nyata sinergi desa, masyarakat, dan pihak swasta,” jelas Sumali.
Ia berharap kehadiran fasilitas ini benar-benar menjawab kebutuhan layanan kesehatan warga dan menjadi contoh keberhasilan pembangunan berbasis partisipasi di tingkat desa.
Sumber: Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara
BACA JUGA