Dengan Semangat Hari Pramuka, Tingkatkan Peran Pramuka Dalam Membentuk Karakter Anak Menuju Generasi Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera)
Oleh :
Dr. Kasrani Latief, M.Pd
Sejarah Hari Pramuka Indonesia
Ketika Indonesia masih dijajah Belanda, organisasi kepanduan di Indonesia berkembang sangat pesat, Saat itu namanya bukan Pramuka, melainkan Nederland Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda. Meski dibentuk di masa penjajahan Belanda, organisasi ini dianggap bermanfaat bagi rakyat Indonesia.
Setelah masa kemerdekaan, tepatnya pada 28 Desember 1945, organisasi Pandu Rakyat Indonesia didirikan di Kota Solo, Jawa Tengah. Tokoh yang sampai kini terkenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Nama Pramuka diusulkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yang mendapat inspirasi dari kata Poromuko, pasukan terdepan dalam perang. Ia pun menjabat sebagai ketua Kwartir Nasional atau sering disingkat Kwarnas pertama sejak pramuka resmi dibentuk.
Gerakan kepanduan ini pun semakin berkembang. Pada tahun 1960, ada sekitar 100 organisasi kepanduan terbentuk. Pada 9 Maret 1961, pemimpin organisasi kepanduan di Indonesia dikumpulkan di Istana Mereka terkait ketetapan MPRS.
Presiden Soekarno meleburkan semua kepanduan Indonesia ke dalam satu organisasi baru yang diberi nama Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka kemudian resmi diperkenalkan kepada rakyat Indonesia pada 14 Agustus 1961. Pembentukan Gerakan Pramuka ini berlandaskan pada Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Sementara itu, Hari Pramuka Indonesia ditetapkan berdasarkan hari pelantikan Ketua Majelis Pimpinan Nasional Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 1961. Pramuka sendiri merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang artinya jiwa muda suka berkarya. Organisasi ini ada di setiap tingkat pendidikan. Ini bertepatan dengan dilantiknya Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas), Kwartir Nasional (Kwarnas) dan Kwartir Nasional Harian (Kwarnari). Pelantikan ini dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Soekarno.
Peran Pramuka Untuk Menciptakan Generasi Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera)
Peranan orang tua begitu besar dalam membantu anak agar siap memasuki gerbang kehidupan mereka. Disinilah kepedulian orang tua sebagai guru yang pertama dan utama bagi anak-anak. Sebagai orang tua harus betul-betul melakukan sesuatu untuk anak tercinta. Bagaimana seorang anak dapat tetap memandang masa depan mereka dalam angan seorang anak, bagaimana mereka dapat menjadi generasi penerus kita. Masa depan bangsa Indonesia kelak di tangan mereka dan masa depan mereka dipersiapkan oleh orang tua saat ini.
Anak usia dini merupakan tahapan usia yang paling menentukan bagaimana karakter, kepribadian, dan sikap anak di masa dewasa. Karena pada usia dini seorang anak memasuki masa golden age. Yaitu masa dimana perkembangan otak anak bekerja secara optimal dalam menerima segala informasi. Sehingga jika pada usia tersebut anak didik dengan baik maka akan terbentuk kepribadian anak yang baik pula. Anak adalah perwujudan cinta kasih orang dewasa yang siap atau tidak untuk menjadi orang tua. Pada akhirnya mau atau tidak orang tua dituntut untuk siap menjadi orang tua yang harus dapat mempersiapkan anak-anak kita agar dapat menjalankan kehidupan masa depan mereka dengan baik.
Kenyataan yang terjadi bahwa masih sering kita jumpai beberapa anak yang menunjukkan perilaku rendahnya disiplin diri, seperti kebiasaan anak yang masih bermain meskipun hari sudah sore sehingga seharusnya pada saat itu anak sudah mandi namun belum dilakukan, dan akhirnya anak mandi pada saat menjelang malam, kebiasaan anak yang tidur larut malam dan bangun terlalu siang, kebiasaan anak yang susah diatur karena kurangnya perhatian dan bimbingan dari orang tua, dan masih banyak lagi kasus anak yang menunjukkan kurang kedisiplinan.
Sesungguhnya pendidikan itu dimulai sedini mungkin, begitu pula dengan penanaman disiplin pada anak. Memang tidaklah mudah mewujudkan semua itu. Disiplin menuntut kesadaran dari seseorang untuk melakukan dan tidak melakukan apa yang harus dan tidak harus dilakukan. Disiplin seseorang tidak boleh dipaksakan bahkan pada anak kecil sekalipun.
Melalui disiplin anak diajarkan tentang bagaimana berperilaku dengan cara-cara yang sesuai dengan standar kelompok sosialnya. Sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya di mana ia berasal. Maka jelaslah bahwa orang tua adalah orang pertama yang bertanggung jawab terhadap pembentukan perilaku moral anak-anaknya di rumah.
Penanaman disiplin sejak dini dalam keluarga sangatlah penting dan besar peranannya di dalam pengembangan moral anak dalam mencapai hidup yang bahagia dalam hidupnya. Untuk itu agar penanaman disiplin itu tidak keliru, maka perlu adanya konsekuensi orang tua terhadap peraturan dan disiplin yang diterapkan. Disiplin harus diterapkan kepada anak secara teratur dan konsisten agar anak memiliki pedoman yang jelas dan nyata.
Pramuka merupakan sebuah kegiatan organisasi pendidikan non formal yang memiliki konsep yang baik dan tersusun rapi. Selain itu, pramuka juga memberikan manfaat yang besar kepada anak baik secara langsung ataupun tidak langsung. Tidak heran lagi jika Pramuka sekarang digalakkan di sekolah dan dipandang sebagai kegiatan yang bagus bagi anak dan merupakan kebutuhan bagi anak.
Kegiatan Pramuka tidak hanya mempelajari baris-berbaris dan kegiatan lainnya, Pramuka juga mempelajari tentang pendidikan dibidang keagamaan, teknologi, jasmani/kesehatan, alam sekitar, sosial, dan lain sebagainya. Karena kegiatan yang dilakukan Pramuka itu berhubungan langsung dengan masyarakat dan merupakan salah satu contoh dari pendidikan dibidang sosial, maka sangat bagus untuk membentuk karakter kepribadian pada anak. Salah satunya karakternya itu adalah karakter kedisiplinan.
Pasal 4 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 berisi tentang Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Karena betapa pentingnya peran pramuka dalam membentuk karakteristik kedisiplinan anak. Sehingga anak bisa secara sadar untuk disiplin dalam segala kegiatan sehari-hari anak, baik kegiatan di sekolah maupun kegiatan di pramuka. Menanamkan prinsip agar peserta didik memiliki pendirian yang kokoh merupakan bagian yang sangat penting dari strategi menegakkan disiplin (Disiplin waktu, Disiplin menegakkan aturan, Disiplin sikap).
Ada banyak Manfaat yang didapat ketika peserta didik disiplin, Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri anak. Kedua, mengajarkan anak untuk teratur dalam beraktivitas. Tiga, menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama, ketenangan jiwa, dan menumbuhkan kepekaan. Keempat, menumbuhkan rasa kepatuhan terhadap peraturan. Kelima, melatih kemandirian anak. Keenam, mengajarkan kerja sama tim.
Pramuka, mengajarkan anak untuk dapat tepat waktu dalam menjalankan aktivitasnya baik ketika berkemah atau kegiatan pramuka yang lainnya, tetapi anak juga dilatih untuk bisa tepat waktu dalam kegiatan sehari-hari diluar Pramuka. Tepat waktu disini adalah salah satu bentuk contoh kedisiplinan secara sederhana yang bisa diterapkan ke anak dini. Jika anak sudah terbiasa melakukan segala aktivitas dengan tepat waktu, maka akan tumbuh jiwa kesadarannya tanpa disuruh untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Untuk hal tersebut, saya mengajak kita semua untuk bersama-sama mendukung suksesnya Gerakan Pramuka baik di Kabupaten Paser maupun di Indonesia, saya yakin dan percaya Pramuka akan mampu mewujudkan Generasi Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera) di masa yang akan datang, Generasi yang mampu menoreh sejarah di Indonesia dengan semboyan Paser Olo Manin Aso Buen Siolondo (Hari Esok Harus Lebih Baik dari Hari Ini)
Penulis :
Ketua GPMB Kabupaten Paser
BACA JUGA