Desa Bukit Subur Banjir, Wabup PPU Pastikan Penanganan Cepat

Desa Bukit Subur Banjir, Wabup PPU Pastikan Penanganan Cepat

PENAJAM – Banjir besar kembali melanda Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, sejak Minggu malam (20/4/2025). Akibat hujan deras selama lebih dari lima jam, air sungai meluap dan merendam permukiman warga hingga ketinggian dua meter.

Sebanyak 131 rumah di sembilan Rukun Tetangga (RT) terdampak, dengan total 457 jiwa dari 131 Kepala Keluarga (KK) harus menghadapi kondisi darurat. Selain itu, tiga musala dan dua posyandu juga terendam banjir.

Menanggapi situasi ini, Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin, melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak pada Selasa (22/4/2025). Didampingi oleh Sekretaris Dinas PUPR, Kepala BPBD, perwakilan Dinas Sosial, tim Tagana, dan Kepala Desa Bukit Subur, Wabup Waris memulai kunjungan dari area jembatan desa yang diduga menjadi salah satu penyebab tersumbatnya aliran air sungai. Setelahnya, Wabup mengunjungi kantor desa untuk melakukan koordinasi, dan melanjutkan dengan pertemuan warga di Balai Desa Bukit Subur.

Wabup Waris menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen mempercepat respons terhadap bencana banjir serta berupaya mengatasi akar permasalahan jangka panjang.

BACA JUGA:

“Kedatangan kami bukan sekadar menyerahkan bantuan, tapi melihat langsung situasi dan mendengar keluhan masyarakat. Kita upayakan penanganan sesegera mungkin, termasuk normalisasi sungai dan pembenahan infrastruktur,” ujar Wabup Waris.

Pemerintah Kabupaten PPU telah mengerahkan alat berat untuk melakukan normalisasi sungai guna memperlancar aliran air dan mencegah banjir susulan. Selain itu, BPBD telah menyalurkan bantuan air bersih kepada warga terdampak.

Kepala Desa Bukit Subur, Asep Andriawan, mengatakan bahwa banjir ini merupakan yang kedua pada tahun 2025. Ia berharap pemerintah dapat memberikan solusi permanen untuk mencegah banjir berulang.

“Sungai desa kami bentuknya menikung, jadi saat air besar datang, langsung meluap ke permukiman,” jelas Asep. (Adv)

Tinggalkan Komentar