DIARI KESPROKU, Menjaga Kesehatan Reproduksi Remaja di Masa Depan
Oleh : Hasvita Januarisna, A.Md.Keb*
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan mulai dari fisik, emosi dan psikis. Kesehatan remaja berperan penting dalam menentukan kualitas kemajuan suatu bangsa.
Dimana pada masa ini merupakan masa terjadinya proses awal pematangan organ reproduksi dan perubahan hormonal yang nyata. Remaja menghadapi berbagai masalah yang kompleks terkait dengan perubahan fisik, kecukupan gizi, perkembangan psikososial, emosi dan kecerdasan yang akhirnya menimbulkan konflik dalam dirinya yang kemudian dapat mempengaruhi kesehatannya.
Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting, terutama pada remaja putri. Sebab, masa remaja adalah waktu terbaik untuk membangun kebiasaan baik dalam menjaga kesehatannya.
Hal inilah yang mendorong tercetusnya inovasi “DIARI KESPROKU “(Dampingi Impian Asa Remaja putrI Kesehatan Reproduksiku) oleh Hasvita Januarisna, A.Md.Keb Bidan Puskesmas Lolo. Filosofi dari Diari Kesproku yang diambil dari singkatan dampingi impian asa remaja putri kesehatan reproduksiku adalah sebuah tekad untuk mendampingi impian, asa/harapan dari remaja putri terkait kesehatan reproduksinya yang kita ketahui bersama merupakan salah satu aset berharga dan paling penting terutama bagi seorang wanita.
Bentuk inovasi ini berupa Buku Saku yang berisi pendidikan kesehatan reproduksi dan masalahnya yang dipadukan dengan lembar pemantauan kesehatan reproduksi remaja berupa lembar kontrol siklus menstruasi/haid remaja, data pengukuran status gizi, lembar kontrol minum tablet tambah darah, lembar keluhan kesehatan, dan lembar curahan hati remaja. Diharapkan dengan adanya buku Diari Kesproku ini dapat membantu memfasilitasi remaja putri dalam meningkatkan pengetahuannya, mengawal dan memantau proses pertumbuhan dan perkembangan reproduksinya serta membantu mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi pada masa remaja.
Melalui dengan membiasakan remaja putri untuk menuliskannya dalam sebuah buku yaitu Diari Kesproku, dimana dengan menuliskannya pesan dan data dapat tersampaikan dengan lebih jelas dan terdokumentasi dengan baik. Dari Buku ini nantinya bisa dilakukan pemantauan dan pengawasan secara berkala oleh Guru di Sekolah, Orangtua dan Tenaga Kesehatan terkait kesehatan reproduksi remaja dan masalah yang mungkin terjadi, sehingga dapat dilakukan penanganan sejak dini untuk mencegah masalah kesehatan reproduksi pada remaja putri. Salah satu contohnya yaitu, ketidakteraturan siklus menstruasi yang merupakan indikator penting untuk menunjukkan adanya gangguan sistem reproduksi yang nantinya dapat dikaitkan dengan peningkatan resiko berbagai penyakit dalam sistem reproduksi, diantaranya kanker rahim, dan infertilitas. Perubahan siklus menstruasi ini harus lebih diperhatikan, karena dapat mempengaruhi kualitas hidup remaja kedepannya.
Inovasi Diari Kesproku juga dikombinasikan dengan salah satu intervensi atau penanganan masalah gangguan haid/menstruasi yang diberikan kepada remaja putri yaitu pemberian susu kedelai dengan nama inovasi RUMI SUKA (RUtin MInum Susu KedelAi). Bagi remaja putri susu kedelai sangat baik dikonsumsi. Zat ini memiliki efek serupa dengan estrogen yang banyak terkandung dalam kedelai dan produk turunannya seperti susu kedelai.
Makanan yang dikonsumsi yang mengandung Fitoestrogen sangat berperan dalam menstabilkan kadar hormone estrogen dalam tubuh, yaitu dengan cara menghambat aktifitas estrogen yang berlebihan dan mensubstitusi estrogen ketika kadarnya dalam tubuh rendah sehingga mencegah terjadinya siklus menstruasi yang tidak normal.Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu pemberian susu Kedelai bubuk sebanyak 40 gram yang dicampur dengan air hangat sebanyak 250 ml merupakan salah satu penanganan gangguan menstruasi terutama pada Amenorea Sekunder.
Diharapkan terjadi peningkatan kualitas kesehatan reproduksi remaja putri yang kelak akan berdampak besar pada fase proses reproduksi jangka panjang selanjutnya seperti menikah, hamil, melahirkan dan menyusui.
Memiliki pengetahuan yang tepat terhadap proses reproduksi, serta cara menjaga kesehatannya, diharapkan mampu membuat remaja lebih bertanggung jawab. Terutama mengenai proses reproduksi, dan dapat berpikir ulang sebelum melakukan hal yang dapat merugikan masa depannya.
*Penulis adalah bidan di Puskesmas Lolo Kecamatan Kuaro Kabupaten Paser
BACA JUGA