Direses Fadli, Warga Sampaikan Masalah Kebutuhan Dasar

BALIKPAPAN, Gerbangkaltim.com – Fadliannoor Anggota DPRD Kota Balikpapan Komisi IV dari Fraksi PDI Perjuangan menggelar reses masa persidangan III tahun 2019 di Rt 6 Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Rabu (20/11) malam.

Kegiatan reses yang dilaksanakan Dapil Balikpapan Utara ini terdapat beberapa permasalahan dan harapan yang disampaikan oleh warga maupun ketua RT. Diantaranya persoalan kebutuhan dasar yakni pemasangan air bersih PDAM, pendidikan, kesehatan, Penerangan Jalan Umum (PJU), dan fasilitas umum (fasum). Namun Fadlianoor merasa kecewa dengan adanya beberapa OPD yang tak datang memenuhi undangan. Seperti Disperkim, BPN, PDAM, dan developer perumahan.

“Reses pada malam hari ini ya Alhamdulillah antusias warga juga bagus, artinya banyak yang diusulkan dari PDAM sampai beberapa masalah infrastruktur jalan dan drainase. Cuma yang saya sesalkan dari OPD yang saya undang, ada beberapa dari yang tak hadir, seperti BPN, PDAM, dan Disperkim. Karena saya tahu persis permasalahan yang ada di Kelurahan Gunung Samarinda Baru itu. Sehingga mengundang OPD-OPD yang ada. Dan dari 30 RT, itu 19 RT berada di Perumahan Sinarmas dan Wika,” ujar Fadlianoor.

Fadlianoor mencontohkan dengan hadirnya Disperkim diharapkan mampu mendengarkan dan menyelesaikan masalah-masalah yang terdapat di perumahan. Namun pihaknya akan menanyakan lagi dengan staf di DPRD apkah surat undangan telah diterima OPD-OPD yang tak hadir.

“Maka itu kami undang Disperkim untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di perumahan. Karena mereka (warga) menuntut hak yang sama, bayar pajak iya dan PBB iya. Tapi ketika bantu jalan tak bisa. Termasuk PDAM ini sangat krusial. Makanya karena tidak ada hadirnya pihak PDAM sehingga tak ada tanya jawab,” sambungnya.

Diterangkannya, kedepan sebagai kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru harus berbarengan dengan sarana pendidikan. Khususnya di daerah Kecamatan Balikpapan Utara.

“Tadi ada usulan menambah sekolah. Jadi inventaris lahan atau aset pemerintah, kalau itu bisa dibuat sekolah kenapa tidak. Saya mikirnya gampang, tapi mekanismenya belum paham. Jadi Gunung Pipa lahannya besarnya, dan tak digunakan oleh Pertamina. Coba deh pemerintah kota dengan cara pola apa meminta kepada BUMN Pertamina untuk dihibahkan. Kawasan itu bisa kita buat sekolah terpadu, bisa Puskesmas dan Clinic, karena sarana ini lag kita butuhkan sebagai penunjang IKn, tak ada salahnya kita coba sama Pertamina,” jelasnya.

Pada pelaksanaan reses itu turut dihadiri Lurah Gunung Samarinda Baru, Slamet Riyadi, pihak Disnaker, BPJS, DPU, dan Disdikbud, Dishub. (mh/gk)

Tinggalkan Komentar