Disdag Balikpapan Akan Intervensi Pasar Jelang HBKN
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Perdagangan (Disdag) berencana akan melakukan intervensi pasar pada setiap momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di akhir tahun.
“Di bulan Desember nanti ada perayaan hari besar yakni Natal serta perayaan malam pergantian tahun, maka untuk menyiapkan itu pasti ada intervensi yang kami lakukan,” ujar Kepala Disdag Balikpapan, Haemusri Umar, Selasa (19/11/2024).
Haemusri menambahkan, intervensi yang dimaksud adalah Pemkot Balikpapan akan menggelar operasi pasar murah di kecamatan yang ada di Balikpapan. Operasi pasar murah yang digelar pada pelaksanaan HBKN tersebut merupakan tahap ketiga dan keempat.
“Tahap pertama kan kami lakukan pada saat bulan puasa, kemudian tahap kedua di lebaran Idul Fitri, maka berikutnya adalah di Natal dan tahun baru untuk tahap ketiga dan keempat,” tukasnya.
Haemusri mengungkapkan, menjelang HKBN tersebut, sebenarnya ketersediaan komoditi bahan pokok di Kota Balikpapan masih mencukupi.
“Tapi tetap kami intervensi, sebab meskipun komoditi cukup namun daya beli biasanya bertambah, jadi bagaimana kita membantu untuk persediaan makanan mereka,” ujarnya.
Selain itu, Haemusri meyakini intervensi pemerintah tersebut juga bisa menjaga kestabilan harga agar tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
Dia menambahkan, untuk ketersediaan bahan pokok seperti beras di Balikpapan, berdasarkan informasi dari Bulog masih cukup hingga awal bulan tahun depan.
“Dan untuk komoditi lain juga masih mencukupi hingga Desember nanti,” jelasnya.
Menurut Haemusri, meskipun Balikpapan bukan kota penghasil melainkan kota jasa, namun Balikpapan menjadi prioritas untuk distribusi bahan pokok.
Hal tersebut dipengaruhi banyaknya pergelaran agenda nasional yang digelar di Kota Balikpapan.
“Di Balikpapan ini juga ada Proyek Strategis Negara (PSN) seperti kilang minyak dan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang juga berdampak ke Balikpapan, maka kita jadi prioritas,” ucapnya.
Adapun bahan pokok tersebut, jelas Haemusri didatangkan melalui dua jalur distribusi baik yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun pihak swasta.
“Itu biasanya didatangkan dari Jawa atau Sulawesi,” sebutnya.
Selain bahan pokok, Haemusri juga memastikan untuk kebutuhan lainnya seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) serta gas minyak cair (liquefied petroleum gas/LPG) juga masih tersedia.
“Hingga akhir tahun kebutuhan itu masih mencukupi,” tutupnya.
BACA JUGA