Disnakertrans PPU Sebut Perlu Pendekatan Baru untuk Pencari Kerja

Disnakertrans PPU Sebut 1.912 Pengangguran Perlu Pendekatan Baru

PENAJAM – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat jumlah pengangguran terbuka di wilayah tersebut mencapai 1.912 orang hingga akhir Desember 2024. Tantangan besar bukan hanya soal ketersediaan lapangan kerja, tetapi juga kesiapan mental angkatan kerja muda dalam menghadapi dinamika dunia kerja.

Kepala Disnakertrans PPU, Marjani, mengungkapkan banyak lulusan muda yang menolak pekerjaan di sektor ritel modern dengan alasan gaji rendah serta risiko potongan gaji akibat selisih stok barang.

“Banyak dari mereka menolak bekerja di toko modern karena menganggap gajinya kecil dan ada potongan jika terjadi selisih antara barang dan nota penjualan,” ucap Marjani, Senin (28/4/2025).

Fenomena ini, kata Marjani, menandakan bahwa sebagian besar angkatan kerja muda belum siap mental menghadapi tantangan profesional. Bukan hanya keterampilan teknis yang dibutuhkan, tetapi juga sikap kerja yang berani, disiplin, dan teliti.

“Yang dibutuhkan dunia kerja saat ini adalah mentalitas kerja yang tangguh berani mengambil risiko, siap bertanggung jawab, serta mampu bekerja dengan ketelitian tinggi,” tegasnya.

BACA JUGA:

Sebagai respons, Disnakertrans PPU tengah mengintensifkan program pembekalan tenaga kerja melalui pelatihan berbasis kompetensi dan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah. Program ini dirancang untuk membekali calon pekerja tidak hanya dengan keterampilan praktis, tetapi juga dengan pemahaman realistis tentang dunia kerja yang kompetitif.

“Kami berharap pelatihan ini membentuk karakter kerja kuat sejak dini, sehingga angka pengangguran di PPU bisa ditekan secara bertahap,” jelas Marjani.

Pelatihan tersebut menggabungkan aspek teknis dan soft skill, termasuk pengembangan sikap profesional, kemampuan beradaptasi, dan pemikiran kritis. Kompetensi ini dianggap vital, terutama untuk menyiapkan SDM PPU yang siap bersaing sebagai wilayah penyangga utama bagi Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terus berkembang.

“Intervensi mental dan soft skill sama pentingnya dengan penguasaan teknis. Ini bagian dari upaya membentuk SDM yang unggul dan kompetitif untuk masa depan PPU,” pungkas Marjani. (Adv)

Tinggalkan Komentar