DKUMKMP Kota Balikpapan Ingin Pelaku Usaha Lakukan Transfortasi Digital

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan terus berupaya melakukan pengembangan sektor industry kecil dan menengah dengan mengedepankan transformasi digital dan pelatihan daring berbasis sistem mobile. Dimana, langkah ini sudah menjadi bagian dari strategi jangka panjang yang akan diperluas hingga tahun 2026.
Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan, Heruressandy Setia Kesuma mengatakan, program ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan fondasi untuk menciptakan industry kecil dan menengah yang modern dan adaptif terhadap teknologi.
“Jadi program kami di tahun 2025 ini tetap berlanjut yang akan menjadi dasar pengembangan ke depannya. Di tahun 2026 mendatang, kami rencanakan untuk memperluas kerja sama dengan berbagai pihak, mendorong pelatihan daring, serta mempercepat transformasi digital UMKM,” ujarnya, Minggu (16/4/2025).
Dikatakannya, untuk itu di tahun 2025 ini, yang menjadi fokus pihaknya adalah dengan melaksanakan pelatihan daring (online training) yang akan menjadi pintu masuk bagi pelaku industry kecil dan menengah untuk bergabung dalam ekosistem digital. Pelatihan ini juga menjadi syarat utama untuk bisa mengakses bantuan dan dukungan dari pemerintah.
“Kami tegaskan, pelatihan ini bukan formalitas belaka. Namun ini adalah tahap awal untuk menyaring dan menyiapkan UMKM agar siap naik kelas. Kita ingin mereka terlibat dalam ekosistem yang kuat—baik dari sisi pelatihan, pembiayaan, hingga bantuan alat,” tegasnya.
Heru juga menambahkan, saat ini ada lebih dari 87 ribu pelaku industri kecil dan menengah tercatat aktif di Balikpapan. Namun, masih banyak yang belum memigrasikan Nomor Induk Berusaha (NIB) mereka ke sistem OSS-RBA terbaru, sehingga saat ini didorong untuk segera melakukan pembaruan agar tidak tertinggal dari berbagai fasilitas yang tersedia.
“Kami harap pelaku usaha yang belum migrasi segera melakukan pembaruan agar bisa menikmati berbagai fasilitas yang disiapkan,” harapnya.
Diakuinya, sempat terjadi ketidaksesuaian data nominal dalam sistem OSS-RBA yang kini sedang dievaluasi ulang oleh tim teknis. Namun dipastikan perbaikan data sedang berlangsung untuk memastikan akurasi informasi.
Dikatakannya, program penguatan industri kecil dan menengah ini juga membuka peluang besar bagi para pelaku usaha yang serius ingin berkembang. Selain pelatihan dan pendampingan, pelaku usaha ini juga berkesempatan mendapatkan bantuan peralatan usaha, peningkatan kapasitas, hingga promosi di berbagai ajang pameran dalam dan luar daerah.
“Kita ingin mengangkat potensi lokal Balikpapan. Produk-produk asli daerah ini harus dikenal luas, dari industri rumah tangga hingga usaha mikro yang mulai naik kelas,” ucapnya.
Heru menambahkan, DKUMKMP Balikpapan juga mulai melakukan kurasi produk-produk unggulan daerah. Produk yang lolos akan dibawa ke ajang nasional seperti Dekranas, sebagai etalase potensi lokal Balikpapan.
“Produk-produk kita tidak kalah saing. Banyak pelaku UMKM yang aktif dan inovatif. Tinggal bagaimana kita menyajikannya ke pasar yang lebih luas,” tutupnya.
BACA JUGA