Dokter Puskesmas Muara Rapak Meninggal Akibat COVID-19

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Tenaga medis dan kesehatan yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 di Kota Balikpapan terus bertambah, kali ini seorang dokter umum di Puskesmas Muara Rapak meninggal setelah sempat berjuang melawan penyakit mematikan ini.

“Puluhan hingga ratusan tenaga kesehatan saat ini tengah terpapar COVID-19, bahkan dokter yang kita harapkan dapat merawat dan menyembuhkan kita juga terpapar COVID-19, dan meninggalnya Dr Rizqoni Noor Imam, merupakan dokter yang ke 4 di Balikpapan,”ujar Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi disela-sela pelepasan jenazah, Sabtu (6/3/2021).

Meninggalnya Dr Rizqoni Noor Imam membuat kesedihan yang mendalam dikalangan keluarga dan rekan kerjanya, sehingga mereka tidak bisa menahan isak tangisnya. Dr Rizqoni Noor Imam merupakan dokter puskesmas muara rapak, dengan masa tugas selama 7 tahun.

Almarhum Dr Rizqoni Noor Imam meninggal dunia dengan meninggal isteri bernama Dr Khairunissa dan 4 orang anak masing-masing 3 laki-laki dan 1 Perempuan.

Sebelum dimakamkan taman makam khusus COVID0-15 di Jl Soekarno Hatta Km 15, Balikpapan, jenazah Almarhum Dr Rizqoni Noor Imam, disalatkan keluarga dan rekan serta Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi.

Meninggalnya Almarhum Dr Rizqoni Noor Imam akibat terpapar COVID-19 ini, membuat daftar panjang tenaga kesehatan yang meninggal akibat virus mematikan ini.

“Sudah ada 7 tenaga kesehatan, dimana 4 diantaranya dokter yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, yang juga hadir dalam pelepasan jenazah.

4 tenaga dokter yang sudah meninggal dunia ini, katanya, akibat COVID-19 masing-masing Dr Sri Yono (alm), Dr Jaelani SpTHT, Dr Fajar dan terakhir Almarhum Dr Rizqoni Noor Imam ini.

Dio sapaan akrabnya mengatakan, Almarhum Dr Rizqoni Noor Imam meninggal dunia sebelum mendapatkan vaksin COVID-19. Pasalnya saat akan diberikan vaksin yang bersangkutan dalam perawatan karena ada penyakit diabetes dan hypertensi.

“Saat tahap pertama pemberian vaksin, Almarhum Dr Rizqoni Noor tidak bisa divaksin karena penyakit diabetes dan hypertensi, dan penykait ini juga yang membuat almarhum semakin berat dengan penyakinya, hingga akhirnya meninggal dunia,” ujarnya.

Ditambahkanya, selama ini untuk proteksi tenaga kesehatan di Kota Balikpapan sesuai dengan petunjuk kemenkes, mulai dari jam kerja, perlindungan dengan APD, dan asupan nutrisi serta vaksinasi.

Tinggalkan Komentar