DP3 Balikpapan Nyatakan Anggur Muscat Negatif Residu Pestisida
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan tengah melaksanakan pemeriksaan ke seluruh outlet yang menjual anggur shine muscat. Menyusul ditemukannya bahan kimia berbahaya dari anggur shine muscat yang diimpor dari China.
Diberitakan Thai PBS, Kamis (24/10/2024), hasil uji sampel pada 24 anggur shine muscat Thailand menunjukkan, 23 dari 24 butir anggur mengandung bahan kimia berbahaya, salah satunya klorpirifos yang dilarang di negara tersebut.
“Kami mengambil sampel dan pengujian menggunakan rapid test kit pertisida,” ujar, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan, Sri Wahjuningsih, Kamis (7/11/2024).
Dikatakannya, dalam pemeriksaan ini, pihaknya sudah mengambil lima merek sebagai sampel yang berasal dari beberapa lokasi. Dan hasil pengujian, anggur tersebut dinyatakan negatif residu pestisida.
Sri Wahjuningsih menambahkan, tim keamanan Pangan Asal Sumber Tanaman (PAST) DP3 Kota Balikpapan juga sudah melakukan kunjungan di lapangan dan sudah melakukan pemeriksaan dan hasilnya negatif.
“Hasil pengujian telah dilaporkan ke Badan Pangan Nasional melalui tautan yang disediakan,” tukasnya.
Pemeriksaan ini juga sesuai imbauan Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim. Melalui surat nomor 500.1.4.3/1054/DPTPH-V. DPTPH Kaltim meminta dinas pangan atau unit kerja yang menangani keamanan pangan di kabupaten/kota se-Kaltim untuk melakukan pengawasan dan pendataan peredaran anggur shine muscat.
Dikatakannya, kegiatan ini dilakukan bersama dinas yang menangani urusan pangan provinsi selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD). Hasilnya anggur Shine Muscat yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar menjelaskan, pihaknya juga mengawasi peredaran anggur shine muscat tersebut. Terlebih memang peredaran anggur jenis ini berasal dari luar negeri.
“Artinya bukan hasil tanaman lokal. Maka Disdag saat ini terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Terutama untuk pengawasan peredaran buah impor ini,” tutupnya.
BACA JUGA