DPD Fakta Kubar: Pemkab Belum Maksimal Tangani Pandemi Covid-19
Kubar, Gerbangkaltim.com – Meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) akhir-akhir ini dikeluhkan sejumlah masyarakat. Tak terkecuali Alsiyus yang merupakan Ketua Dewan Pembina DPD Forum Akuntabilitas dan Transparansi (Fakta) Kubar. Bahkan Fakta Kubar mendesak Pemkab Kubar tidak “Sepelekan” Pandemi Covid-19, karena jumlah korban jiwa yang terus bertambah.
“Akibat lalai dan menyepelekan masalah besar persoalan pandemi Covid-19 sejak awal, alhasil Kubar juga masuk level IV. Seharusnya tidak terjadi seperti yang saat ini, asal serius menangani, bahkan justru mencari keuntungan,” tegasnya.
Covid-19 yang menelan korban meninggal dunia ini tak boleh diskapi seadanya. Pemkab Kubar selaku kepanjangan tangan pemerintah di daerah harus sigap dengan segala kondisi yang bersifat darurat.
“Meningkatnya kasus terkonfirmasi positif ini sudah sangat mengkhawatirkan. Hampir setiap hari jumlah korban meninggal dunia bertambah. Bahkan belum lama ini, kasus Vino menjadi viral akibat kehilangan kedua orang tuanya karena Covid-19,” kata Alsiyus
Alsiyus yang juga merupakan tokoh pemuda asal Kutai Barat ini berpandangan berbeda. Ia justru melihat Pemkab Kubar lebih cenderung membangun proyek-proyek fisik yang dinilai tidak relevan dengan kondisi sekarang.
“Tidak ada relevansinya dengan situasi kebutuhan saat ini. Mestinya pemerintah konsentrasi sepenuhnya pada penanganan penanggulangan wabah Covid-19. Bukan justru membangun gedung kantor yang sifatnya belum mendesak,” paparnya.
Lanjut Alsiyus, wabah Covid-19 ini sudah konsentrasi super prioritas secara nasional, tapi kondisinya justru terkesan tidak ditangani serius. Bahkan ada dugaan oknum bermain melalui tes PCR. Ini sungguh memperihatinkan.
“Jika itu benar ada oknum yang dengan sengaja mengambil keuntungan melalui tes PCR, kami mengecam keras. Disaat masyarakat butuh pertolongan, justru menjadi bisnis dengan membayar 900 ribu untuk 1 kal tes. Padahal jika pemerintah memiliki mesin sendiri, tentu tarifnya jauh lebih murah,” tegas Alsiyus.
Alsiyus berharap Pemkab Kubar lebih meningkatkan perhatiannya terhadap penanganan wabah Covid-19 ini. Sebab, saat ini kondisinya sangat memperihatinkan. Pengadaan alat tes PCR diharap segera direalisasikan, kekurangan stok oksigen juga harus egera diatasi.
“Kan aneh, jika sampai ada pihak swasta mampu membeli, sementara pemerintah tidak mampu, merealisasikan untuk kepentingan publik. Seharusnya Kepala Daerah juga turun dan meninjau langsung kondisi di Lapangan. Misalnya saja di rumah sakit HIS, yang juga mengalami lonjakan pasien Covid-19,” tutup Alsiyus dihubungi melalui jalur telpon. (yul)
BACA JUGA