DPU Balikpapan Terus Upayakan Penanganan Banjir
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan terus melakukan berbagai upaya untuk menangani permasalahan banjir yang terjadi di beberapa kawasan di Kota Balikpapan, mulai dari membangun rumah pompa, perbaikan saluran air hingga berencana membangun bendali di kawasan Pasar Segar Balikpapan Baru.
Kabid SDA dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum, Jen Supriyanto mengatakan, dari rencana membangun sebanyak 7 rumah pompa, maka 1 rumah pompa sudah di bangun di kawasan Hotel Zurich Balikpapan. Namun saat hujan lebat terjadi, rumah pompa tidak berkerja maksimal karena banyaknya tumpukan sampah yang terbawa air.
“Saat hujan lebat, rumah pompa tidak bisa beroperasi secara maksimal, karena banyaknya sampah yang terbawa oleh debit air, sampah yang terbawa ada botol, sofa, kasur dan tandon air,” ujarnya, Minggu (1/9/2024).
Jen menambahkan, genangan air yang masih terjadi di Jalan MT Haryono yang terjadi saat hujan deras karena saluran air yang berada di BJBJ masih kecil, sehingga airnya meluap ke jalan.
Disisi lain, katanya, kondisi saluran terutama area kawasan Beller ke Jalan Penegak memiliki lebar yang belum sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan untuk pelebaran saluran membutuhkan biaya sangat besar.
Dikatakannya, berdasarkan perhitungan yang dilakukan Dinas PU untuk biaya pembebasan lahan dan pembangunan saluran mencapai Rp 1 triliun. Anggaran itu terdiri dari pembebasan lahan sebesar Rp 600 miliar dan saluran Rp 400 miliar.
“Total semuanya Rp 1 triliun, dan sudah asa kajiannya dan namun belum bisa dikerjakan karena butuh biaya besar,” tukasnya.
Dan untuk itu, penanganan jangka pendeknya dengan memaksimalkan Rumah Pompa Saluran Primer Ampal. Tujuannya membantu menarik air di DAS Ampal dan mempercepat aliran debit air ke arah laut.
Dikatakannya, di dalam RPJMD 2021-2026 ada 81 titik banjir, yang sudah tuntas dikerjakan adalah 21 titik. Sedangkan 60 titik saat ini sedang tahap pengerjaan.
“Untuk 2024 ini yang telah selesai dikerjakan oleh DPU Balikpapan adalah 13 titik. Namun ada 5 titik banjir baru,” ungkapnya.
Salah satu proyek strategis yang tengah digarap adalah pembangunan Bendungan Pengendali (Bendali) Ampal Hulu, yang telah dipersiapkan sejak tahun 2022. Dimana, pembangunan bendali sangat krusial dalam mengatasi banjir, terutama di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, yang sering menjadi titik kritis.
“Bendali ini dirancang untuk menahan aliran air sebelum masuk ke saluran primer Ampal. Dengan demikian, saat terjadi hujan deras, air dapat tertampung sementara di bendali, mengurangi potensi banjir di kawasan hilir,” ucapnya.
Proyek ini, kata Jen, tidak hanya berskala besar, tetapi juga melibatkan anggaran yang signifikan. Pemkot Balikpapan sendiri telah membebaskan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan bendali ini, yang terbagi antara Kelurahan Gunung Samarinda (3 hektare) dan Kelurahan Gunung Samarinda Baru (7 hektare).
“Total anggaran untuk pembebasan lahan mencapai Rp43,5 miliar, yang dibagi dalam dua tahap, yaitu Rp22 miliar pada tahun 2023 dan Rp21,5 miliar pada tahun 2024,” jelasnya.
Ke depan, tahapan berikutnya setelah pembebasan lahan adalah penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
“Kami berharap Amdal dapat selesai akhir tahun ini, sehingga pada tahun 2025, pembangunan fisik bendali sudah bisa dimulai,” tutupnya.
BACA JUGA