Dukung Pelestarian Bekantan, PT Pertamina EP Sangasanga Field Ajak Pekerja Migas Kenali Program Ekowisata Sungai Hitam Lestari

Dukung Pelestarian Bekantan, PT Pertamina EP Sangasanga Field Ajak Pekerja Migas Kenali Program Ekowisata Sungai Hitam Lestari
Populasi Bekantan di wilayah Samboja, khususnya di Sungai Hitam, kini diperkirakan mencapai sekitar 400 ekor, naik signifikan dari sekitar 188 ekor pada tahun 2013.

Jakarta, Gerbangkaltim.com– Untuk memperkuat dukungan pekerja migas di Subholding Upstream Pertamina terhadap pelestarian habitat Bekantan, PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field mengadakan pemaparan mengenai keberhasilan Program CSR Ekowisata Sungai Hitam Lestari (SHL) dalam Forum Komet (Knowledge Management) Webinar yang difasilitasi oleh Direktorat SDM PT Pertamina Hulu Energi (PHE) pada Jumat (19/07). Pada kesempatan tersebut, PEP Sangasanga Field menghadirkan dua narasumber, yaitu Senior Manager Sigid Setiawan dan Head of Communication Relations & CID Zona 9 Elis Fauziyah.

 

Program Ekowisata Sungai Hitam Lestari (SHL) adalah salah satu program CSR unggulan yang fokus pada konservasi Bekantan melalui pemulihan dan revitalisasi habitatnya di Samboja, Kalimantan Timur. Pada tahun 2023, program ini berhasil meraih penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.

 

Sigid Setiawan menjelaskan bahwa Program SHL mencakup kegiatan konservasi Bekantan, ekowisata, dan pengembangan UMKM. “Upaya pemulihan atau revitalisasi habitat Bekantan bertujuan menjaga keberadaan populasi satwa endemik Pulau Kalimantan ini agar terus hidup dan berkembang biak. Kami berharap jumlah populasi Bekantan akan meningkat,” jelas Sigid.

 

Populasi Bekantan di wilayah Samboja, khususnya di Sungai Hitam, kini diperkirakan mencapai sekitar 400 ekor, naik signifikan dari sekitar 188 ekor pada tahun 2013. “Sejak dimulainya Program SHL pada tahun 2019, PEP Sangasanga telah menanam 2.500 bibit mangrove yang merupakan sumber makanan Bekantan,” ujarnya. Hutan mangrove seluas 120 hektar di kawasan ini mampu menyerap emisi karbon hingga 175,34 ton CO2eq/tahun.

 

Program ini juga mendukung berbagai kegiatan produktif dan bernilai ekonomi, seperti wisata susur sungai, pelatihan pemandu wisata, edukasi ekowisata bagi anak-anak sekolah, hingga pembuatan produk turunan dari nipah dan daun mangrove. Kerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat menjadi kunci sukses pelaksanaan dan pengembangan program ini. “Kami berharap program ini bisa mandiri pada tahun 2028. Pada tahun 2024, PEP Sangasanga Field meresmikan fasilitas pendukung seperti pojok belajar, pujasera, tempat parkir, dan toilet untuk menarik lebih banyak pengunjung,” tambahnya.

 

Elis Fauziyah menambahkan bahwa Program SHL ini menjawab dua isu penting, yaitu ekonomi masyarakat dan kelestarian habitat Bekantan. “PEP Sangasanga Field berkomitmen menjalankan program CSR yang mendukung pengembangan dan kemandirian masyarakat selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” ujar Elis.

 

Program Ekowisata Sungai Hitam Lestari menjadi bukti nyata bagaimana pelestarian lingkungan dapat berjalan seiring dengan pengembangan ekonomi masyarakat setempat, menciptakan harmoni antara manusia dan alam.

*****

Narahubung:

Dony Indrawan

Manager Communication Relations and CID

PT Pertamina Hulu Indonesia

08111904832

[email protected]

Tinggalkan Komentar