Gubernur Kaltim Tegaskan Pendidikan Gratis Tidak Terpengaruh Efesiensi Anggaran

Pemkot Balikpapan
Gubernur Kalimantan Timur, H Rudy Mas’ud saat menerima foto bantuan warga Kaltim untuk warga Palestina dari Syek Ahmad Isya, Rabu (19/2/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Gubernur Kalimantan Timur, H Rudy Mas’ud kembali menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat di Pemerintah Provinsi Kaltim tidak akan mengganggu sektor pendidikan di provinsi tersebut.

Hal ini diungkapkan Sholat Subuh berjamaah dan diskusi bersama generasi muda di Masjid Agung At Taqwa Balikpapan, Rabu (12/3/2025).

Kegiatan Salat subuh berjamaah di At Taqwa, Balikpapan,juga dihadiri wali kota dan wakil wali kota Balikpapan Rahmad Mas’ud- Bagus Susetyo.hadir pula jajaran OPD Kaltim dan OPD Balikpapan. Salat Subuh dipimpin Syek Ahmad Isya dari Palestina.

“Jadi efisiensi anggaran lebih difokuskan pada pengurangan kegiatan seremonial dan rapat di luar kantor. Kami mengutamakan efisiensi dalam hal yang tidak berdampak langsung pada masyarakat. Seperti perjalanan dinas dan kegiatan seremonial yang bisa dikurangi,” ujar, Gubernur Kalimantan Timur, H Rudy Mas’ud.

Rudy Mas’ud menambahkan, Kaltim memiliki pendapatan daerah yang cukup untuk menutupi potensi kekurangan akibat efisiensi anggaran pemerintah pusat. Dimana efisiensi anggaran tidak berdampak signifikan pada program unggulan gubernur dan wagub Kaltim.

“Dengan PAD sebesar Rp400 miliar, kami dapat memastikan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas utama,” ungkapnya.

Dalam diskusi dengan generasi muda/pelajar, perwakilan dari pelajar SMA, SMK dan MAN semuanya hampir menanyakan program unggulan gubernur. Yakni pendidikan dan kesehatan gratis.

Seorang siswa SMA 1 Balikpapan, Satria, mempertanyakan apakah program beasiswa akan terdampak oleh kebijakan efisiensi. Rudy menjawab bahwa program beasiswa tetap menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Timur.

Namun, Daffa, siswa SMK N 1 Balikpapan, mengungkapkan bahwa sekolahnya mulai merasakan dampak efisiensi, terutama dalam hal sarana dan prasarana. Menanggapi hal ini, Rudy berjanji akan mengevaluasi kondisi tersebut dan mencari solusi agar efisiensi tidak menghambat kenyamanan belajar siswa.

Dengan komitmen ini, Pemprov Kaltim berusaha memastikan bahwa pendidikan tetap menjadi fokus utama dalam pembangunan daerah. Meskipun ada kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menyampaikan bahwa Safari Subuh Ramadan bukan sekadar kunjungan biasa. Melainkan juga ajang silaturahmi dan dialog langsung dengan masyarakat Kaltim.

“Kami ingin menyerap aspirasi masyarakat secara langsung dan menyosialisasikan program-program yang telah menjadi janji kampanye kami,” ucapnya.

Salah satu program unggulan yang menjadi perhatian utama pemerintah provinsi adalah pendidikan gratis bagi warga Kaltim. Wakil Gubernur menegaskan bahwa peraturan gubernur (Pergub) sebagai landasan hukum untuk kebijakan ini telah disusun dan akan segera ditandatangani dalam waktu dekat.

“Insya Allah dalam satu minggu ini, Pergub tentang pendidikan gratis akan segera ditandatangani. Setelah itu, program ini akan dimulai untuk jenjang SMA dan SMK secara bertahap,” tukasnya.

Pada tahun 2026, katanya, dipastikan seluruh siswa dan mahasiswa di Kaltim dapat menikmati pendidikan gratis, menjadikan provinsi ini sebagai yang pertama di Indonesia dengan kebijakan tersebut.

Selain pendidikan, pemerintah Kaltim juga berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Saat ini, sekitar 10 persen warga Kaltim telah terdaftar dalam BPJS Kesehatan. Pemerintah provinsi berencana memperluas cakupan layanan kesehatan gratis melalui kerja sama dengan BPJS dan berbagai pihak terkait.

“Kami akan segera melakukan eksekusi agar semua warga Kaltim bisa mendapatkan layanan kesehatan secara gratis,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur juga menyampaikan bahwa pemerintah provinsi telah menyalurkan bantuan keuangan kepada beberapa kota dan kabupaten di Kaltim. Tahun ini, Kota Balikpapan menerima bantuan sebesar Rp25 miliar, lebih kecil dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp50 miliar.

“Penurunan ini dilakukan karena adanya instruksi presiden untuk efisiensi anggaran hingga 50 persen. Namun, jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat, tentu kami akan mempertimbangkan tambahan anggaran bagi seluruh kabupaten/kota,” jelasnya.

Safari Ramadan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Serta menjadi momentum untuk menyampaikan berbagai program strategis yang akan dijalankan demi kemajuan Kalimantan Timur.

Tinggalkan Komentar