Hadirkan Master Batik Asal Jogja, DKUMKMP Beri Pelatihan Mewarnai Batik

Pemkot
Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKP) Kota Balikpapan menggelar pelatihan mewarnai batik bagi warga Kota Balikpapan dengan menghadirkan master batik asal Jogjakarta R Bambang Sumardiyono. Kamis (17/11/2022).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan menggelar pelatihan mewarnai batik bagi warga Kota Balikpapan. Pelatihan ini menghadirkan master batik asal Jogjakarta R Bambang Sumardiyono.

Kabid IKM DKUMKMP Kota Balikpapan, Adi Sudarto mengatakan, pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari ini dilaksanakan di Workshop pengrajin batik shaho jalan LKMD, Batu Ampar, Balikpapan Utara. Harapannya dengan pelatihan ini ke depan produk batik yang ada di Balikpapan dari sisi pewarnaan akan lebih baik dan mengendepankan beberapa aspek yang perlu dioptimalkan.

“Jadi tidak sekedar hanya membatik, tapi diperhatikan segmen pasarnya dan bagaimana kebutuhan bagi seniman atau kolektor, dari pelatihan ini peserta juga dapat ilmu dari narasumber,” ujar, Kamis (17/11/2022).

Adi menambahkan, dengan pelatihan ini produk batik di Kota Balikpapan bisa naik daun baik di Kota sendiri, nasional bahkan dikenal hingga internasional. Ke depan juga ada sesi berikutnya terkait desain lebih kepada pemberian pemahaman pelaku batik, bagaimana teknik mendesain sesuai dengan yang diinginkan.

“Tahun ini ada beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan, mulai dari momen lomba yang salah satu upaya pemerintah dalam pengembangan batik di Kota Balikpapan,” ungkapnya.

“Kemudian ada kegiatan diakhir tahun pelatihan membatik, dan di tahun 2023 mendatang kegiatan pelatihan-pelatihan akan menjadi agenda rutin DKUMKMP dan Dekranasda Kota Balikpapan,” paparnya.

Sementara itu, Master Batik Jogjakarta R Bambang Sumardiyono mengatakan, untuk pelatihannya peserta dikenalkan dari proses membatik, masing-masing tahap peserta harus sering dan menjalani tahapan-tahapannya, sehingga bagian desain, pewarna, penyanting sehingga bisa menghasilkan batik yang lebih bagus.

“Tidak mesti satu peserta harus bisa semua, harus ahli dalam satu bidang tahapannya,” ucapnya.

Dimana peserta bisa melalui tahapan-tahapan dari desain, canting atau dicap, diwarna pakai kuas, ditembok, warna dasar. Tapi semua harus tahu tidak perlu ahli semuanya.

“Misalnya cuma bisa mewarnai saja, itu bisa dikatakan sudah membatik,” tukasnya.

Adapun kendala yang dihadapi bagi pemula biasanya kebalik dalam belajar batik, kadang-kadang sudah belajar mencanting dan mendesain padahal itu kelas terakhir.

“Tapi yang harus tahu dari mewarna, menembok dan membiasakan canting, jika tahapan itu dilalui maka akan gampang dilakukan semuanya,” paparnya.

Setelah dia tahu komposisi warna, antara tangan pikiran dan hati harus jadi satu kesatuan gak bisa kemana-mana. Semua memang sulit karena bentuk pengetahuan mulai dari pencampuran warna.

Kata Raden, sepengetahuannya diluar negeri juga banyak yang membatik, tapi mereka membatik menggunakan mesin, tapi kalau bisa desain punya dalam negeri masih bagus dibandingkan punya luar negeri.

“Salah satunya di Jepang sangat tertarik dengan batik, sehingga pakaian adatnya dikomposisikan dengan batik seperti kimono dan kalau dijual harganya bisa capai ratusan juta,” jelasnya.
Dalam sebulan Raden mengaku hanya bisa membuat 25 potong kain batik, dengan motif sakura, motif teruntung, dan motif lainnya.

Tinggalkan Komentar