Hingga Maret 2024, Kasus DBD di Balikpapan Capai 208 Kasus
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kota Balikpapan (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Kesehatan (DKK) Kota Balikpapan menyatakan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya sejak awal Januari hingga Maret 2024 tercatat mencapai 208 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, penambahan kasus DBD ada tapi jumlahnya tidak signifikan.
“Kami masih melakukan fogging, jika ditemukan kasus mohon masyarakat segera melaporkan ke puskesmas setempat,” ujarnya, Jumat (16/3/2024).
Wanita yang kerap disapa Dio ini menjelaskan, untuk kasus persebaran kasus DBD di tahun ini terjadi di wilayah Kecamatan Balikpapan Utara.
“Lebih spesifiknya di Kelurahan Graha Indah dan Kelurahan Gunung Samarinda,” tukasnya.
Meski demikian, kata Dio, meskipun sedikit mengalami peningkatan namun tidak ditemukan adanya kematian terhadap kasus DBD di tahun 2024.
Dio menambahkan, untuk tahun 2023 kasus DBD menyebabkan 4 orang meninggal dunia. Kemudian pada tahun 2022 terdapat 7 orang meninggal dunia.
Dari tahun ke tahun kasus kematian yang disebabkan DBD di Kota Balikpapan terus mengalami penurunan.
“Hal ini lebih baik jika dibanding daerah lainnya di Kaltim,” ucapnya.
Dikatakannya, meskipun DKK Balikpapan berhasil menekan angka kematian ia tetap mengimbau agar warga tetap waspada dengan melakukan pembersihan sarang nyamuk (PSN) dengan cara melakukan pembersihan secara serentak dalam satu lingkungan atau wilayah kecamatan. Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menghindari tempat-tempat yang tergenang air, misalnya pot bunga, dan lain sebagainya.
“Kami juga mengimbau, masyarakat agar mewaspadai anomali cuaca saat ini, ketika kondisi panas, nyamuk demam berdarah itu lebih cepat bertelur. Sehingga hal itu membuat potensi peningkatan kasus DBD,” jelasnya.
“Nyamuk Aedes aegypti lebih cepat berkembang di suhu lembab berkisar antara 28-31 derajat sesuai dengan suhu di Kota Balikpapan,” tambahnya.
Di sisi lain, Dinkes Balikpapan terus menggencarkan penyelidikan epidemiologi (PE) yang terus menunjukkan hasil positif di wilayah penderita DBD.
Dio mengimbau kepada warga bila ada kasus segera melapor, untuk di selidiki dan dilakukan pengasapan atau fogging.
Dinkes Balikpapan juga terus berupaya melakukan pencegahan seperti vaksinasi DBD yang saat ini sudah selesai untuk tahap pertama.
“Setelah lebaran nanti kami akan melanjutkan vaksinasi tahap kedua,” tutupnya.
BACA JUGA