HUT Ke 76 RI, 24 Desa Dialiri Listrik dan 15 Unit Layanan Beroperasi 24 Jam
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Masih dalam peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, PLN memberikan sebuah kado manis kepada masyarakat Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara dengan telah mengalirnya listrik ke 24 desa terpencil, pada Kamis (19/08). Kini masyarakat dapat tersenyum bahagia karena telah merdeka dari kegelapan dan bisa menikmati listrik PLN untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Desa berlistrik yang diresmikan tersebar di 7 kabupaten yaitu 13 Desa di Krayan, Kabupaten Nunukan yang terdiri dari Kelompok Desa Terang Baru dan Kelompok Desa Brian Baru; 2 Desa di Kabupaten Kutai Timur, yaitu Desa Cipta Graha dan Desa Mukti Lestari; 1 Desa di Kabupaten Tana Tidung yakni Desa Seputuk; 2 Desa di Kabupaten Kutai Barat yaitu Desa Jambu Makmur dan Desa Muara Gusik; 1 Desa di Kabupaten Kutai Kartanegara yakni Desa Perian; 4 Desa di Kabupaten Paser yaitu Desa Lomu, Desa Riwang, Desa Perapat, dan Desa Sungai Batu; dan 1 Desa di Kabupaten Berau yakni Desa Sidobangen, Kelay.
Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Muhammad Ikbal Nur, menjelaskan bahwa dalam merampungkan proyek infrastruktur ketenaga listrikan bagi 24 desa tersebut, PLN telah menggelontorkan nilai investasi mencapai Rp 47.5 Miliar.
“Dengan dinyalakannya 24 desa berlistrik ini terdapat potensi sambungan pelanggan baru sebanyak 2378 pelanggan yang tersebar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,” ujar Ikbal.
Ikbal yang pada acara peresmian tersebut didampingi oleh General Manager PLN UIW Kaltimra Saleh Siswanto, menyatakan dengan bertambahnya desa yang sudah dialiri listrik PLN, kini rasio desa berlistrik di Kalimantan Timur menjadi 79.29% dengan rasio elektrifikasi sebesar 94.79% , sedangkan di Kalimantan Utara sebesar 64.11% rasio elektrifikasi sebesar 96.64%.
“Dari jumlah total sebanyak 1038 desa yang ada di Kalimantan Timur, PLN sudah melistriki 823 desa, sehingga masih ada 215 desa yang belum terlistriki. Sementara di Kalimantan Utara, dari 482 desa, PLN telah melistriki 309 desa dan masih ada 173 desa yang belum dilistriki. Kami berkomitmen untuk mewujudkan rasio desa di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 100% di tahun 2022” jelas Ikbal.
Dalam acara peresmian yang digelar secara daring, Pemerintah Kalimantan Timur yang diwakili Assisten Perekonomian Dan Administrasi Pembangunan Sekda Provinsi Kaltim, Abu Helmi, mengapresiasi PLN yang telah bekerja keras mengalirkan listrik ke desa terpencil di Kalimantan Timur. Pihaknya mengatakan siap bersinergi untuk mengawal proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
“Kami siap memberikan dukungan penuh untuk membantu PLN apabila dalam perjalanan melistriki negeri terdapat kendala dilapangan. Sinergi yang telah terjalin baik harus ditingkatkan demi pemerataan listrik di Kalimantan Timur”, kata Abu Helmi.
Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Sekretaris Daerah Suriansyah juga mengungkapkan terimakasih atas upaya PLN menghadirkan terang hingga desa-desa di Kalimantan Utara yang terletak di beranda negeri
“Kita sama-sama tahu bahwa di Kalimantan Utara terdapat desa terdepan, terluar, tertinggal (3T) dan juga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dimana keberadaan listrik amat dibutuhkan oleh masyarakat. Maka dengan telah masuknya listrik PLN, masyarakat sangat bersyukur karena kualitas kehidupannya meningkat berkat listrik”, urai Suriansyah.
Sementara itu, perwakilan tokoh masyarakat sekaligus anggota DPR RI yang turut hadir secara daring, Deddy Yevri H. Sitorus, mengungkap kesaksian bahwa dalam melistriki desa-desa terpencil, tantangan yang dilalui PLN begitu besar.
“Dalam melistriki Krayan, saya melihat tiang-tiang harus dipotong sebelum dinaikkan ke pesawat. Ditambah dengan medan dan akses yang sangat menantang, bukan pekerjaan yang mudah untuk melistriki daerah 3T. Namun apresiasi setinggi-setingginya bagi PLN yang bisa mewujudkan hadirnya listrik hingga ke pelosok nusantara.
Bersamaan dengan momen peresmian jaringan listrik di 24 desa, PLN juga meresmikan peningkatan jam operasi untuk 15 titik Unit Layanan Desa (ULD) yang tersebar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan PLN, Muhammad Ikbal Nur, mengatakan bahwa langkah ini ditempuh PLN agar tidak ada lagi desa yang berlistrik kurang dari 12 jam.
“Supaya tidak ada lagi masyarakat yang gelap di malam hari, maka listrik untuk sistem isolated pada ULD perlu ditingkatkan jam nyala minimal 12 jam. Sehingga saat ini sudah tidak ada lagi ULD yang beroperasi 6 jam”, kata Ikbal.
Dalam peningkatan jam nyala ULD ini, PLN menambah jam operasi dari 6 jam menjadi 12 jam pada 9 titik ULD, yakni PLTD Dilang Puti dan PLTD Kelumpang di Kab. Kutai Barat; PLTD Long Apari dan PLTD Long Pahangai di Kab. Mahakam Ulu; ULD Long Segar, ULD Muara Pantun dan ULD Bumi Etam di kab. Kutai Timur; ULD Lumbis Ogong di Kab. Nunukan; dan ULD Maratua di Kab. Berau
Sementara itu, terdapat peningkatan jam nyala dari 12 jam menjadi 24 jam pada 6 ULD yang meliputi PLTD Tabisaq, PLTD Muara Siran, PLTD Jantur, PLTD Semayang dan PLTD Tabang di Kabupaten Kutai Kartanegara; dan ULD Batu Putih di Kab. Berau.
“Selanjutnya kami akan terus mengupayakan peningkatan jam nyala ULD ini agar 100% menyala 24 jam di tahun 2023 nanti, dengan mengoptimalkan Energi Baru Terbarukan dari Energi Surya” kata Ikbal.
Warga masyarakat pun turut gembira dengan bertambahnya jam operasi di desa mereka. Hal ini disampaikan oleh Robi Salam, warga Desa Semayang, Kutai Kartanegara.
“Dengan listrik yang menyala 24 jam anak-anak bisa belajar dengan nyaman, bisa nonton tv, pakai kipas angin. Mewakili warga desa saya mengucapkan terimakasih karena PLN sudah mewujudkan harapan kami untuk dapat listrik selama 24 jam”, kata Robi
BACA JUGA