Inflasi Terkendali di Balikpapan dan PPU di Penghujung 2024, Bank Indonesia Optimis Menyongsong Tahun 2025
Gerbangkaltim.com, Balikpapan– Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan mengumumkan capaian inflasi tahunan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang masing-masing sebesar 1,11% (yoy) dan 1,25% (yoy) pada akhir 2024. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 1,57% (yoy) dan inflasi gabungan empat kota di Kalimantan Timur sebesar 1,47% (yoy).
Inflasi Bulanan Kota Balikpapan Stabil
Pada Desember 2024, inflasi bulanan Kota Balikpapan tercatat sebesar 0,33% (mtm). Penyumbang utama inflasi adalah kenaikan harga beberapa komoditas seperti ikan layang, kangkung, air kemasan, bayam, dan tomat. Faktor curah hujan tinggi yang mengganggu pasokan menjadi salah satu penyebab kenaikan harga.
Namun, inflasi lebih lanjut berhasil diredam oleh penurunan harga pada angkutan udara, sabun mandi cair, dan emas perhiasan. Kebijakan penurunan tarif angkutan udara pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) turut berkontribusi dalam stabilisasi harga.
Kabupaten PPU: Inflasi Ditopang Kenaikan Permintaan
Kabupaten Penajam Paser Utara juga mencatat inflasi sebesar 0,78% (mtm) pada Desember 2024. Secara tahunan, inflasi di PPU mencapai 1,25% (yoy), dengan penyumbang utama berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Komoditas seperti tomat, sawi hijau, ikan layang, daging ayam ras, dan bayam menjadi pemicu utama, terutama akibat gangguan pasokan dan meningkatnya permintaan.
Optimisme Ekonomi di Tengah Tantangan
Capaian inflasi tahunan yang terkendali mencerminkan efektivitas pengelolaan sisi pasokan, meskipun berada sedikit di bawah target nasional sebesar 2,5% ± 1%. Hasil survei Bank Indonesia menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Balikpapan sebesar 143%, yang mengindikasikan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi, meskipun sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya.
Selain itu, daya beli masyarakat yang tetap terjaga terlihat dari peningkatan transaksi QRIS di Balikpapan dan PPU masing-masing sebesar 2,30% (mtm) dan 3,47% (mtm) pada November 2024 dibandingkan Oktober 2024.
Antisipasi dan Sinergi Pengendalian Inflasi
Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan terus bersinergi untuk menjaga stabilitas inflasi melalui:
- Pelaksanaan high-level meeting TPID.
- Penguatan kerja sama antar daerah (KAD).
- Intensifikasi gelar pangan murah dan operasi pasar.
- Pemanfaatan lahan pekarangan untuk hortikultura.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, menyampaikan, “Melalui sinergi bersama, termasuk dengan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), kami optimis inflasi 2025 akan tetap terjaga dalam target nasional sebesar 2,5% ± 1%.”
Ke depan, akselerasi belanja daerah, perayaan Ramadan, dan pembangunan infrastruktur IKN diperkirakan akan mendorong konsumsi dan memengaruhi inflasi. Namun, tantangan seperti curah hujan tinggi yang memengaruhi pasokan pangan tetap harus diantisipasi.
Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan
BACA JUGA