Kapal Bocor, Puluhan Siswa dan Guru Terdampar di Hutan Mangrove

Pemkot
Puluhan siswa SDN 21, pelajar SMP 21 serta guru Teluk Waru, Kariangu, Balikpapan saat menyelamatkan diri di kawasan hutan mangrove akibat kapal yang ditumpangi mengalami kebocoran, Senin (15/8/2022).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Puluhan guru, siswa SDN dan pelajar SMP di Balikpapan sempat terdampar di kawasan Hutan Mangrove, Kariangau, Balikpapan Barat, setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran.

“Tapi pas pulang menggunakan kapal sekitar 15.01 wita, tiba-tiba saja ditengah jalan kapalnya menabrak sesuatu dan mengalami kebocoran,” ujar Guru SDN 021 Teluk Waru, Kariangau, Balikpapan Barat, Angga Eko Pambudi, Senin (15/8/2022).

Ditambahkannya, kebocoran ini sempat membuat panik penumpang kapal yang merupakan siswa SDN 021 dan pelajar SMP 21 Teluk Waru, Kariangau, Balikpapan.

“Dan saat kapal menepi, penumpangnya langsung menyelamatkan diri ke dengan bertengger di pepohonan di kawasan hutan mangrove yang ada disekitar lokasi kejadian,” paparnya.

Penumpang kapal, tambahnya, terdiri dari 28 orang siswa SDN 021 dan pelajar SMP 21 Teluk Waru, Kariangau, Balikpapan ditambah dengan 8 orang guru.

Setelah berhasil menyelamatkan diri, katanya, para guru langsung menghubungi Tim Sar Gabungan yang terdiri dari petugas Satpolairud, TNI AL dan Basarnas, sehingga tidak lama berselang petugas datang untuk langsung mengevakuasi para siswa, pelajar dan guru yang terdampar di hutan mangrove.

“Sekitar pukul 16.00 wita, petugas petugas Satpolairud, TNI AL dan Basarnas langsung tiba di lokasi dan melakukan evakuasi,” paparnya.

Angga menjelaskan, dalam musibah ini semua penumpang selamat, dan dievakusi ke Pelabuhan Somber, Balikpapan Barat.

Angga yang merupakan guru agama di SDN 021 Teluk Waru, Kariangau, Balikpapan Barat menjelaskan, setiap hari siswa yang berada di Kariangau, Balikpapan Barat ini untuk menuju ke sekolah harus menggunakan kapal yang biasanya disebut klotok.

“Jadi untuk pergi sekolah, para siswa SD dan pelajar SMP serta guru harus menggunakan kapal klotok, karena lokasinya memang harus menyusuri sungai,” ujarnya.

Ditambahkan, Angga, begitu juga untuk pulang sekolah, para siswa SD dan pelajar SMP serta guru juga kembali menggunakan kapal klotok ini.

Tinggalkan Komentar