Karantina Pertanian Balikpapan Ajak Kalimantan Timur Jadi Bagian Gratieks
SAMARINDA, Gerbangkaltim.com – Abdul Rahman selaku Kepala Karantina Pertanian Balikpapan mengajak seluruh mitra pembangunan perkebunan Kalimantan Timur untuk menjadi bagian dari Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor). Hal ini disampaikannya dihadapan seluruh pejabat eselon lingkup Dinas Perkebunan di Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur, asosiasi perkebunan, perkebunan besar swasta, dan pihak perbankan dalam rapat koordinasi pembangunan perkebunan Kalimantan Timur tahun 2020.
Kegiatan yang resmi dibuka oleh Gubernur Kaltim, Irsan Noor ini mengusung tema “Meningkatkan Harga dan Nilai Tambah Komoditas di Tingkat Petani”. Irsan Noor memberi dukungan penuh kepada Kementan untuk menggalakkan program Gratieks yang diharapkan dapat menjadi penggerak pembangunan perkebunan khususnya di Kalimantan Timur.
“Gratieks merupakan program jangka panjang andalan Kementan yang diyakini memiliki dampak besar pada roda ekonomi nasional. Sebab, nantinya akan ada jutaan orang yang terlibat di sektor pertanian, mulai dari petani hingga eksportir”, ujar Abdul Rahman.
Sebagai narasumber, Abdul Rahman memaparkan bahwa program Gratieks ini merupakan kolaborasi dari teknologi, riset, jejaring, dan kerja sama antara seluruh pihak baik hulu hingga hilir. Sehingga, dapat menciptakan iklim perekonomian yang modern dan berkelanjutan.
Tercatat, kelapa sawit dan kayu lapis asal Kalimantan Timur menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia. Pada tahun 2019 di Balikpapan, nilai jual komoditas tersebut mencapai 12 triliun rupiah dengan frekuensi rata-rata ekspor mencapai enam belas kali setiap bulannya. “Seluruh kegiatan ekspor tersebut dipetakan dalam I-mace (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports), inovasi besutan Kementan berbasis aplikasi”, ujar Abdul Rahman.
Perubahan gaya hidup dan tingkat konsumsi masyarakat global juga membuka peluang diversifikasi komoditas ekspor Kalimantan Timur, diharapkan peluang komoditas hortikultura dan sarang burung walet akan terbuka lebar di kancah Internasional.
“Jika dilihat dari perkembangannya hingga hari ini, kami optimis Indonesia bukan hanya dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memenuhi kebutuhan pangan dunia,” tegas Abdul Rahman. (mh/gk)
BACA JUGA