Karnaval IGTKI dan PGRI Balikpapan Dimeriahkan 2500 Anak
Balikpapan, Gerbangkaltim.com –
Karnaval dalam rangka HUT Ke-79 RI yang dilaksanakan IGTKI-PGRI Kota Balikpapan dimeriahkan
sebanyak 2.500 anak PAUD dan TK Se Kota Balikpapan, Selasa (10/9/2024).
Para peserta anak PAUD dan TK menggunakan berbagai macam baju adat. Peserta memulai karnaval dari Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan menuju ke BSCC Dome.
Pawai Karnaval dilepas Bunda PAUD Balikpapan Hj. Nurlena Rahmad Mas’ud, SE didampingi Pengurus Bunda PAUD dan Kabid PAUD Disdikbud Balikpapan Hj. Dr Padlia Parakasi. Hadir pula Ketua Dharma Wanita Kota Balikpapan Inneke Muhaimin.
Ribuan anak bersama orang tua tumpah ruah sepanjang jalan Ruhui Rahayu mulai dari Kantor Disdik hingga di dalam BSCC Dome Balikpapan.
Bunda PAUD Kota Balikpapan Hj. Nurlena Rahmad Mas’ud, SE mengatakan total peserta ada 2.500 anak. Sedangkan yang mengikuti tari dan fashion masing-masing 100 anak. Mereka berasal dari 140 lembaga TK yang mengikuti kegiatan hari ini.
“Semoga anak-anak ini bisa menghargai jasa para pahlawan. Yang telah merebut kemerdekaan dan bersatu agar mencintai republik in. Mereka memakai berbagai macam ragam budaya baju adat budaya,” ujar Nurlena , Selasa (10/9/2024).
Pihaknya berharap anak-anak memahami perbedaan bukan jadi penghalang untuk bisa bersatu. Termasuk Balikpapan sebagai penyangga IKN harus siap dengan segala tantangan dan perbedaan budaya dan heterogen.
“Ini jadi agenda rutin, yang mana diharapkan tiap tahun dapat dilaksanakan. Agar mereka mencintai budaya bangsa Indonesia dan mencinta republik ini. NKRI Harga Mati,” harapnya.
Pada tahun lalu, kegiatan serupa digelar di Kilang Mandiri. Jumlah peserta lebih banyak pada tahun ini.
“Tahun ini lebih antusias. Lebih banyak ibunya yang ikut dampingi. Insyallah tahun depan kita adakan lagi disini,” harapnya.
Usai Karnaval, peserta bocah cilik juga mengikuti fashion show, tari dan gerak.
“Untuk Tari dan gerak ini tujuan edukasinya agar anak-anak tau mana yang boleh dan tidak. Karena sekarang kan banyak kasus pelecehan ya,” tuturnya.
Kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi bagi anak-anak dan juga orangtua. Pelatih dan orangtua mengkreasikan mengenai apa saja yang boleh sentuh dan apa saja yang tidak boleh disentuh.
“Mereka mengkreasikan dengan tema yang berbeda. Tapi semua tujuan sama adalah bagaimana anak-anak tidak boleh sembarang disentuh oleh orang dewasa,”tandas istri wali kota Balikpapan ini.
BACA JUGA