Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025: Batik Papua, Identitas Budaya yang Harus Dilestarikan

Batik Papua
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol.Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengunjungi Sanggar Ameldi di Dok 4, Kota Jayapura, Kamis (27/2).

Gerbangkaltim.com, Jayapura – Batik Papua bukan sekadar kain bermotif indah, tetapi juga identitas budaya yang harus dijaga dan dikembangkan. Hal ini disampaikan oleh Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., saat mengunjungi Sanggar Ameldi di Dok 4, Kota Jayapura, pada Kamis (27/2).

Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung proses pembuatan batik khas Papua serta memberikan dukungan kepada Joni Silas Wona, seorang pembatik asli Papua yang telah lama menggeluti seni membatik.

Batik Papua, Warisan Budaya yang Harus Dijaga

Dalam kesempatan tersebut, Kombes Pol. Yusuf Sutejo mengapresiasi keunikan batik Papua yang memiliki motif khas, mencerminkan keindahan alam, flora, fauna, serta budaya masyarakat Papua.

“Batik adalah warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO. Batik Papua memiliki kekhasan tersendiri yang membedakannya dari batik daerah lain. Motifnya mencerminkan kekayaan alam dan budaya Papua yang luar biasa. Ini adalah aset budaya yang harus terus dijaga dan dikembangkan,” ujarnya.

Mendorong Batik Papua ke Pasar Nasional dan Internasional

Sementara itu, Joni Silas Wona mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kunjungan dan dukungan yang diberikan oleh Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025. Ia berharap perhatian dari berbagai pihak dapat mendorong batik Papua agar semakin dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Harapan saya, kunjungan ini bisa memberikan motivasi bagi kami para pembatik Papua, agar terus berkarya dan menghasilkan batik berkualitas tinggi yang memiliki nilai jual hingga ke pasar nasional maupun internasional,” tutur Joni.

Dukungan untuk Keberlanjutan Batik Papua

Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi dorongan bagi para pembatik Papua untuk terus melestarikan dan mengembangkan seni batik khas Papua. Selain itu, diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, agar batik Papua semakin eksis dan mampu bersaing di pasar global.


Sumber: Ops Damai Cartenz-2025

Tinggalkan Komentar