Keajaiban Museum Akademi Kepolisian di Semarang: Menyaksikan Sejarah Polri dari Dekat
SEMARANG, Gerbangkaltim.com– Akademi Kepolisian (Akpol) di Kota Semarang, Jawa Tengah memiliki sebuah destinasi menarik yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum. Destinasi tersebut adalah Museum Akpol, yang memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk melihat sejarah dan perkembangan Akpol dari dekat.
Museum Akpol terletak tidak jauh dari pos penjagaan di gerbang masuk. Pengunjung akan langsung melihat bangunan modern dengan halaman luas di sisi kanan jalan. Museum ini dibuka untuk umum secara gratis, meski bagi grup disarankan untuk bersurat terlebih dahulu.
Museum Akpol diresmikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si pada 24 Februari 2023. Kemudian, museum ini dihibahkan oleh Kapusjarah Polri Brigadir Jenderal Polisi Hari Nugroho, S.I.K kepada Gubernur Akpol kala itu, Inspektur Jenderal Polisi Drs. Suroto, M.Si pada 9 Maret 2023.
Di dalam museum, pengunjung dapat melihat sejarah awal mula kepolisian sejak zaman Hindia Belanda, termasuk diorama yang menggambarkan cikal bakal polisi pada masa kerajaan Majapahit lengkap dengan senjata tombaknya. Berbagai properti asli polisi zaman dahulu seperti tombak, borgol, pistol, senapan, hingga katana juga dipajang di sini. Selain itu, seragam-seragam polisi dari masa ke masa dipamerkan dengan dikenakan pada patung lilin yang detailnya mirip dengan orang asli.
Salah satu momen bersejarah yang ditampilkan di museum ini adalah penyerahan panji Polri oleh Presiden Soekarno kepada Kapolri pertama, Komisaris Jenderal Polisi Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, yang diwakili dalam bentuk patung lilin.
Selain itu, pengunjung juga bisa mempelajari sejarah berdirinya Akpol. Terdapat replika barak para Taruna yang dilengkapi dengan meja, lemari, tempat tidur, kursi, dan lemari pakaian lengkap dengan cara menata pakaian di dalamnya yang harus rapi.
Museum ini juga menampilkan edukasi tentang marching band Akpol, di mana alat musik dan peralatan yang digunakan dipajang. Menariknya, terdapat tombol di depan alat musik yang jika ditekan, suara dari lagu yang dimainkan akan berfokus pada alat musik tersebut.
Pengunjung juga dapat mempelajari tahapan Taruna, peraturan Taruna, dan jenis pelanggaran disiplin. Ada juga satu lokasi khusus yang digunakan untuk mengenang Taruna bernama Inspektur Dua Adi Sanata Putra yang gugur saat menyelamatkan warga dari tsunami Aceh pada 26 Desember 2004.
Gubernur Akpol, Irjen Pol Krisno H. Siregar, S.I.K., M.H. mengatakan bahwa museum ini menjadi salah satu media edukasi kepada generasi muda, termasuk di Akpol. “Semua harus tahu sejarah. Di negara lain juga museum menjadi fasilitas yang harus ada,” ujar Krisno.
Ia berharap dengan adanya Museum Akpol, generasi muda dan masyarakat umum dapat belajar sekaligus melihat Akpol sebagai lokasi yang menarik. Banyak siswa yang sudah mengajukan kunjungan grup ke Akpol. “Jadi ada tur juga, diawali dengan museum, kemudian melihat fasilitas lainnya termasuk marching band sembari diberikan penjelasan,” jelas Krisno.
Kompleks Akpol memang sangat menarik dan asri. Banyak hewan yang berkeliaran, bahkan pengunjung bisa melihat rusa yang sedang menyebrang jika beruntung. Kebersihan lingkungan Akpol juga sangat terjaga.
Saat ini, Akpol sedang menggelar Seleksi Calon Taruna dan Taruni Akpol tingkat panitia pusat tahun anggaran 2024. Sebanyak 492 peserta mengikuti seleksi hingga Senin (29/7) dengan agenda Sidang Kelulusan Akhir Tingkat Panitia Pusat Seleksi Akpol.
Sumber: Humas Polri
BACA JUGA