Kemandirian Ekonomi, Bupati PPU bersama Gubernur Kaltim Resmikan Kandang Intensive Farming System

PENAJAM – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, secara langsung menyambut kedatangan jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) dalam rangka peresmian kandang Intensive Farming System di UPTD Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak, Penangkaran Rusa Api-Api, Kecamatan Waru, Kamis (13/3/2025).
Rombongan Pemprov Kaltim dipimpin langsung oleh Gubernur Kaltim Rudy Masud, didampingi Wakil Gubernur Seno Aji, Sekda Provinsi Kaltim, serta anggota DPRD Provinsi Kaltim Dapil PPU-Paser Baharudin Muin. Turut hadir Ketua TP PKK Kaltim, unsur OPD terkait, serta perwakilan perusahaan di wilayah Kaltim.
Dalam sambutannya, Bupati PPU Mudyat Noor menyampaikan dukungan penuh terhadap program pengembangan ternak sapi melalui sistem Intensive Farming. Program ini merupakan langkah awal menuju kemandirian ekonomi sekaligus upaya memperkuat ketahanan pangan, khususnya dalam penyediaan daging sapi.
“Program ini sangat penting untuk kita dukung bersama. Selain mendorong kemandirian ekonomi, program ini juga berperan dalam memastikan ketersediaan bahan pokok seperti daging sapi dan komoditas lainnya,” ucap Mudyat Noor.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Bupati PPU juga menyoroti pentingnya peran aktif perusahaan dalam mendukung pembangunan daerah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Ia menegaskan bahwa optimalisasi program CSR dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan daerah.
“Kita perlu memetakan kembali keterlibatan perusahaan dalam pembangunan. Jika CSR dioptimalkan, dampaknya bisa lebih besar, termasuk dalam hal bantuan ternak sapi yang dapat ditingkatkan jumlahnya,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Rudy Masud dalam peresmian tersebut menegaskan bahwa sistem Intensive Farming adalah solusi efisien dalam pengelolaan ternak. Sistem ini memungkinkan pemantauan penuh terhadap pemberian pakan, kesehatan sapi, serta meningkatkan produktivitas ternak.
“Sistem ini sangat efisien dan akan meningkatkan produktivitas ternak kita. Kebutuhan sapi sangat tinggi, terutama saat Hari Raya Kurban. Oleh karena itu, saya minta tambahan dua kandang lagi. Nanti sapinya bisa dari CSR perusahaan,” ujar Rudy Masud.
Saat ini, kapasitas kandang Intensive Farming mencapai 360 ekor untuk sapi sedang dan 300 ekor untuk sapi besar. Dengan rencana penambahan dua kandang baru, kapasitas pengembangbiakan sapi di kawasan ini dapat mencapai 1.000 ekor.
Gubernur menambahkan bahwa program ini berpotensi mengurangi ketergantungan Kalimantan Timur terhadap pasokan daging dari luar daerah. Saat ini, sekitar 70 persen kebutuhan daging Kaltim masih bergantung pada pasokan luar. Dengan pengembangan yang lebih masif, diharapkan Kaltim mampu memproduksi 70 persen kebutuhan dagingnya sendiri dan hanya 30 persen yang harus didatangkan dari luar.
“Target kita adalah membalik kondisi saat ini. Dengan pengembangan intensif, kita bisa meningkatkan produksi lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah,” pungkasnya. (ADV)
BACA JUGA