Kemendikbud Libatkan TNI Mengajar di Daerah 3T

Baju yang dipakai TNI ketika mengajar di daerah 3T (Terluar, Tertinggal dan Terdepan).

BALIKPAPAN, Gerbangkaltim.com,–Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melibatkan sejumlah tentara untuk menjadi pengajar yang bertugas di daerah Terluar, Tertinggal dan Terdepan (3T).

“Ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi kekurangan guru yang ada di daerah 3T. Banyak sekolah di daerah 3T yang kekurangan guru,” ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Supriano, usai membuka Bimbingan Teknis Penguatan Kompetensi Dalam Pebelajaran Dikelas Kepada Personil TNI AD di Yon Rider 600/Mdg Balikpapan.

Kemendikbud melakukan perjanjian kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat tentang Penugasan Personel TNI AD sebagai pengajar pada satuan pendidikan di daerah 3T.

Dengan disepakatinya perjanjian ini, Kemendikbud akan memberikan pelatihan tentang proses pembelajaran selama 40 jam kepada personel yang bertugas di daerah 3T. Para prajurit akan diberi pelatihan pedagogik pada 11 hingga 14 Maret 2019. Dengan demikian, para prajurit TNI AD tersebut dapat ikut menjadi pendidik di daerah-daerah yang kekurangan guru.

Ruang lingkup kerja sama itu adalah penguatan kompetensi dalam penguatan kompetensi dalam proses pembelajaran di kelas kepada personel TNI AD pada satuan pendidikan di daerah 3T, program penguatan pendidikan karakter bagi peserta didik, pemantau dan evaluasi.

“Yang akan kita berikan adalah pendidikan pedagogiknya. Jadi, bagaimana cara mengajar, bagaimana mengajar yang menyenangkan. Kan TNI ini serius ya, tapi kalau menghadapi anak-anak ini kan harus tidak emosional,” kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemdikbud, Supriano.

Kemampuan utama yang diajarkan terkait dengan pembinaan karakter, bela negara, baca tulis hitung, kecakapan hidup dan kepanduan.

Sementara itu Aster Kasad Yonif Rider 600/Mdg Mayjend TNI Bakti Agus Fadjari menjelaskan, dengan adanya pelatihan ini diharapkan bisa membuat standar bagi pengajaran di wilayah daerah Terluar, Tertinggal dan Terdepan bisa sama rata dengan wilayah lainnya di Indonesia.

“Kiata sangat berterimakasih sekali, adanya pelatihan ini saya berharap bisa membuat standar anggota kami dengan guru-guru”.

Seperti dieketahui, nantinya anggota TNI ini akan mengajar di jenjang pendiaiakan mulai dari Paud, SD, SMP hingga SLTA diwilayah Malinau. (ad/gk)

Tinggalkan Komentar