Kemenhut Sudah Reforestasi 1.800 Ha Kawasan IKN
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Kementerian Kehutanan RI menyatakan telah melakukan reforestasi kawasan Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim seluas 1.800 hektar. Reforestasi ini dilakukan dengan menggunakan ribuan bibit dari Persemaian Mentawir.
Menhut Raja Juli Antoni mengatakan, Persemaian Mentawir sudah mengembalikan kawasan hutan atau reforestasi seluas 1.800 hektare lahan di IKN.
“Kami dari Kementerian Kehutanan bekerja sama dengan pihak Otorita IKN untuk melakukan reforestasi di sana, dan sekarang sudah mencapai 1.800 hektare,” ujarnya, Minggu (1/12/2024).
Dikatakannya, seluas 1.800 hektare kawasan yang sudah di reforestasi tersebut merupakan bagian dari program Kementerian Kehutanan, dimana nantinya untuk reforestasi itu juga akan menggandeng sejumlah perguruan tinggi.
“Yang pasti kami ingin meyakini apa yang menjadi cita-cita pemerintah,” tukasnya
Raja Juli yang juga sempat menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Wakil Kepala Otorita IKN menyatakan, paham betul untuk konsep yang di usung yang menjadi cita-cita pemerintah di IKN.
“IKN ini kan untuk konsep awalnya kota hutan yang berkelanjutan atau forest city,” tegasnya.
Dikatakannya, jika melihat konsep awal IKN yakni hanya 25% dari area Nusantara yang akan dibangun, sedangkan 75% sisanya akan menjadi area hijau yang termasuk 65% area tersebut tetap sebagai hutan tropis.
“Untuk mewujudkan itu tentu butuh adanya kerjasama,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Jendral Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDAS RH) Kementerian Kehutanan, Dyah Murtiningsih menambahkan, untuk membangun konsep hijau di IKN tersebut, dari Persemaian Mentawir juga menyumbang bibit untuk penghijauan di sekitar jalan tol menuju ke IKN.
“Kami juga bekerjasama dengan bupati Penajam Paser Utara (PPU) sebagai wilayah yang menjadi letak dari IKN untuk mendistribusikan bibit kesana,” ujarnya.
Dyah Murtiningsih menambahkan, tak hanya di IKN, pihaknya juga melakukan rehabilitasi di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kaltim seperti di Das Mahakam, Das Berau dan lainnya.
“Yang menjadi titik fokus adalah Das yang mengalami lahan kritis,” tutupnya.
BACA JUGA