Kemnaker-FKLPI Targetkan 65 Persen Lulusan Vokasi Terserap Dunia Kerja

JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan kembali melakukan rapat koordinasi dengan pengurus Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Dengan Industri (FKLPI) Pusat dalam rangka percepatan pelaksanaan program kerja FKLPI secara nasional, Rabu (28/8).

Rakor dipimpin Direktur Bina Penyelenggraan Vokasi dan Pemagangan Muhammad Ali,S.S, M.A, Ph.D di ruang rapat Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan.

Dalam sambutannya, Muhammad Ali menyebut dalam kepengurusan FKLPI diharapkan bisa mempercepat program yang dicanangkan dan menjadi target dari pemerintah. Terutama membentuk forum yang bisa mensinergikan dan mengkolaborasikan antara BLK dan industri sebagai pengguna tenaga kerja. Diharapkan, FKLPI bisa membentuk lembaga pelatihan yang berkualitas sehingga bisa menghasilkan para pekerja-pekerja yang berkualitas dan dibutuhkan dunia kerja.

“Target dari Kementerian Ketenagakerjaan, 65 persen lulusan dari BLK-BLK yang ada di Indonesia harus terserap dan tertempatkan di Industri maupun wirausaha. Jadi harapan kami, FKLPI bisa membantu pencapaian target pemerintah dengan pengembangan pelatihan vokasi yang berkualitas,” kata pria yang pernah menjabat Kepala Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan tersebut.

Pihaknya yakin, dengan kepengurusan FKLPI yang diisi orang-orang yang berkompeten dibindangnya, bisa memberi output positif bagi penyerapan tenaga kerja.

“Jadi saya harapkan, kalau ada bidang-bidang tertentu yang bisa dikembangkan dan sangat dibutuhkan di dunia kerja, sampaikan kepada kami dan akan ditindaklanjuti oleh Kementerian,” tegas Muhammad Ali.

Sementara itu, Ketua FKLPI Yusuf Ardiyanto menyebut dalam kepengurusannya, pihaknya akan berusaha maksimal untuk memenuhi harapan dan target-target tersebut.

“Yang utama kepengurusan kami dengan daerah harus bisa terkoordinasi dengan baik. Sehingga yang menjadi harapan pemerintah bisa terpenuhi. Diantaranya mencari pola yang bagus bagaimana pembentukan FKLPI daerah dan juga bagaimana pembinaannya,” kata Yusuf.

Selain itu, program-program organisasi FKLPI harus disusun secara matang sehingga akan menghasilkan output secara maksimal. Diantaranya menjadi forum yang membangun sinergi dan kolaborasi antara BLK dan industri sebagai pengguna tenaga kerja.

“Dengan adanya sinergisitas antara BLK dan dunia usaha serta industri, maka nantinya peserta lulusan pelatihan yang telah sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih mudah terserap,” pungkas Yusuf. (Kemenaker)

Tinggalkan Komentar