Kinerja Polri 2024: Penegakan Hukum Efektif dan Stabilitas Terjaga
Gerbangkaltim.com, Jakarta – Kinerja Polri dalam penegakan hukum sepanjang 2024 menunjukkan hasil yang membanggakan, mencerminkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas sosial dan keamanan nasional. Berdasarkan survei World Justice Project, Indonesia berhasil naik ke peringkat 42 dari 142 negara dalam efektivitas pengendalian kejahatan dengan skor 0,86. Ini adalah peningkatan signifikan dari posisi 44 pada tahun sebelumnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya penegakan hukum yang efektif dalam pembangunan bangsa. “Penegakan hukum yang efektif berdampak positif pada stabilitas sosial dan keamanan, yang menjadi prasyarat utama pembangunan bangsa,” ujarnya dalam konferensi pers akhir tahun 2024, Selasa (31/12).
Penurunan Kriminalitas dan Penyelesaian Perkara
Selama 2024, Polri mencatat penurunan jumlah kasus kriminal sebesar 4,23%, dari 339.537 kasus pada 2023 menjadi 325.150 kasus. Tingkat penyelesaian perkara juga mengalami peningkatan, mencapai 75,34% dibandingkan 74,25% pada tahun sebelumnya.
Kejahatan konvensional seperti pencurian, pengeroyokan, dan penipuan menjadi prioritas utama. Sebanyak 60.278 kasus berhasil diselesaikan. Selain itu, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak turun 12,3% dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan efektivitas pendekatan restoratif justice.
Pemberantasan Perdagangan Orang dan Jaringan Narkoba
Polri terus meningkatkan penanganan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan membentuk Satgas TPPO. Sepanjang 2024, sebanyak 621 kasus berhasil diselesaikan, meningkat 114% dibandingkan 2023. Korban perdagangan manusia juga menurun signifikan hingga 42%.
Dalam upaya pemberantasan narkoba, Polri mengungkap 42.824 kasus dengan tingkat penyelesaian mencapai 84,47%. Barang bukti narkotika senilai Rp8,6 triliun berhasil disita, menyelamatkan sekitar 40,4 juta jiwa dari bahaya narkoba. “Kerja sama lintas negara sangat penting untuk memutus jaringan narkoba yang melibatkan berbagai modus baru dan jaringan internasional,” ungkap Jenderal Sigit.
Perang Melawan Judi Online
Kejahatan perjudian, terutama judi online, menjadi fokus serius. Pada 2024, Polri mengungkap 4.926 kasus perjudian, meningkat hampir 40% dari tahun lalu. Dari jumlah ini, 1.611 kasus melibatkan perjudian online. Langkah tegas juga diambil dengan memblokir lebih dari 126.447 situs judi online dan menyita aset berupa tanah, bangunan, serta uang tunai senilai Rp61,72 miliar.
Komitmen untuk Masa Depan
Menutup tahun 2024 dengan berbagai capaian, Kapolri menegaskan pentingnya pendekatan restoratif justice dan tindakan tegas dalam menjaga keamanan nasional. “Kami berharap, melalui langkah-langkah ini, Polri mampu menghadirkan penegakan hukum yang tidak hanya memberikan efek jera tetapi juga memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat,” pungkasnya.
Dengan berbagai inovasi strategis dan kerja keras, Polri optimistis dapat terus menjaga stabilitas dan keamanan nasional demi kemajuan Indonesia yang berkelanjutan.
Sumber: Humas Polri
BACA JUGA