Menggugah Kesadaran di Hari Orangutan: Refleksi Perjuangan dan Masa Depan Orangutan Borneo

Menggugah Kesadaran di Hari Orangutan: Refleksi Perjuangan dan Masa Depan Orangutan Borneo
Setiap orangutan yang berhasil diselamatkan bersama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah telah melewati sebuah perjalanan yang luar biasa. Mereka datang dari ancaman besar, menuju kebebasan di habitat alami yang dulu mereka sebut rumah. Di balik kisah ini, ada upaya tak kenal lelah untuk merawat, melindungi, dan mempersiapkan mereka agar bisa kembali hidup mandiri di alam liar.

Jakarta, Gerbangkaltim.com19 Agustus 2024, Setiap orangutan yang berhasil diselamatkan bersama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah telah melewati sebuah perjalanan yang luar biasa. Mereka datang dari ancaman besar, menuju kebebasan di habitat alami yang dulu mereka sebut rumah. Di balik kisah ini, ada upaya tak kenal lelah untuk merawat, melindungi, dan mempersiapkan mereka agar bisa kembali hidup mandiri di alam liar.

Setelah diselamatkan, para orangutan ini menjalani perawatan intensif dan diberikan pelatihan keterampilan dasar di Sekolah Hutan—sebuah tempat di mana mereka belajar kembali memanjat, mencari makan, dan berinteraksi dengan sesama orangutan. Ini semua adalah bagian dari proses rehabilitasi yang panjang dan penuh tantangan, yang bertujuan untuk mengembalikan mereka ke habitat asli mereka dengan kondisi terbaik.

Namun, perjalanan menuju pelepasliaran mereka tidaklah mudah. Dibutuhkan bertahun-tahun kerja keras dan dedikasi tanpa henti dari tim yang berkomitmen untuk melihat setiap orangutan kembali ke rumah sejati mereka, di bawah naungan kanopi hutan yang megah.

Dr. Ir Jamartin Sihite, Ketua Pengurus Yayasan BOS, dalam peringatan Hari Orangutan kali ini, mengungkapkan bahwa ini adalah momen yang tepat untuk merenungkan seluruh perjuangan dalam upaya konservasi orangutan. “Setiap orangutan yang berhasil kembali ke habitatnya adalah bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi kita semua. Mari kita lanjutkan komitmen ini demi masa depan yang lebih baik bagi orangutan dan hutan tempat mereka hidup,” ungkapnya dengan penuh haru.

Lebih dari 300 orangutan masih menunggu untuk dilepasliarkan, dan ini memerlukan kerja sama erat dari semua pihak. Dr. Jamartin menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, LSM, sektor swasta, dan masyarakat umum untuk melindungi dan melestarikan hutan serta spesies yang ada di dalamnya.

Di Hari Orangutan ini, Yayasan BOS mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berpartisipasi dan memberikan dukungan demi keberlangsungan hidup orangutan. “Mari kita bersama-sama merayakan Hari Orangutan dan berkomitmen untuk masa depan yang lebih cerah bagi mereka dan rumah hutan mereka,” pungkasnya.

Selamat Hari Orangutan!


Untuk Informasi Lebih Lanjut:

Koordinator Media dan PR: Ariela Kurnia – 081294554616

Catatan Editor:

Tentang Yayasan BOS

Didirikan pada 1991, Yayasan BOS adalah sebuah organisasi non-profit Indonesia yang didedikasikan untuk konservasi orangutan Borneo dan habitatnya. Yayasan ini bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, masyarakat setempat, dan organisasi mitra internasional. Saat ini, Yayasan BOS merawat lebih dari 300 orangutan dengan dukungan dari 400 karyawan yang berdedikasi tinggi, serta para ahli di bidang primata, keanekaragaman hayati, ekologi, rehabilitasi hutan, agroforestri, pemberdayaan masyarakat, komunikasi, edukasi, dan kesehatan orangutan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.orangutan.or.id.

Tinggalkan Komentar