Menuju KLA 2023, Tim verifikasi PPPA dan Bappenas Kunjungi Daycare Harapan
Balikpapan, Gerbangkaltim.com -Tim verifikasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bappenas dan pihak Independen melakukan kunjungan ke Kota Balikpapan untuk melakukan tinjauan lapangan, dalam rangka Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2023.
Peninjauan dilakukan dibeberapa tempat, salah satunya Taman Pengasuhan Anak K-Daycare Harapan yang berada di Jalan Imam Bonjol RT 26, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, Rabu (14/6/2023).
Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian PPPA, Rohika Kurniadi Sari memimpin langsung tim 2 melakukan verifikasi lapangan. Rohikan mengatakan, kunjungan lapangan ini bertujuan untuk melihat beberapa layanan yang diberikan kepada anak-anak.
“Apakah benar-benar memenuhi jaminan-jaminan pemenuhan hak dan perlindungannya. Kami memastikannya di beberapa titik, salah satunya di Daycare ini,” ujarnya.
Taman Pengasuhan Anak K-Daycare Harapan ini, katanya, merupakan bagian dari lembaga pengasuhan sementara, ketika orang tua mengalami hal-hal yang tidak bisa dilakukan secara bersamaan, seperti bekerja dan lainnya sehingga dititipkan sementara di Daycare ini.
“Harapan kami semua unsur dari tenaga pengasuh dan unsur pendukung harus paham konvensi hak anak, paham menjadi pengasuh pengganti orang tua. Ini penting karena anak sampai delapan jam berada di Daycare Harapan ini,” jelasnya.
Meskipun Daycare ini baru diinisiasi oleh Koperasi KORPRI Balikpapan, tapi ini menjadi praktek baik juga yang akan dilakukan kedepan dengan proses Daycare ramah anak berbasis pengasuhan.
“Ini penting. Kami bisa melakukan pendampingan lagi supaya benar-benar standart, kalau sudah standart kami sebutnya Daycare ini sebagai taman asuh ceria. Ini menjadi salah satu indikator dalam KLA juga, sehingga kami kunjungi,” ungkapnya.
Dikatakannya, dari tinjauan langanan yang dilakukan ada beberapa yang harus dipenuhi dari Daycare Harapan ini, seperti Sumber Daya harus paham konvensi hak anak termasuk paham pengasuhan.
“Kita minta lulus E Learning model pengasuhan positif. Meskipun nanti orang tua yang menitipkan anak disini harus lulus itu. Mereka lulus mendapatkan pengetahuan, bagaimana menjadi orang tua sesuai hak anak,” tegasnya.
Rohika berharap para pengasuh juga diberikan pengetahuan, ketrampilan sebagai pengganti orang tua, karena anak selama delapan jam berada di tempat ini, tentunya tumbuh kembang anak menjadi hal yang penting.
“Memori anak delapan jam itu cukup lama dan memori itu teringat terus sampai tua. Ada sisi yang membuat dia ada dititik perubahan bisa diusia pada saat dia berada disini. Bisa jadi seperti itu, sisi itu baik untuk mempengaruhi tumbuh kembang anak menjadi anak yang berkualitas, karena tantangan kita untuk anak sekarang ini bukan hanya tumbuh fisiknya saja tetapi spiritual, mental, moral, sosial harus kita yang kawal termasuk di Daycare ini,” ucapnya.
Ada beberapa hal yang menjadi verifikasi Kota Layak Anak diantaranya pusat informasi sahabat anak, keterlibatan Kelurahan sebagai pusat kreativitas anak, sekolah ramah anak, madrasah ramah anak, rumah ibadah ramah anak termasuk layanan ketika ada korban kekerasan anak.
“Kita melihat titik itu. Kita pastikan di lapangan,” tukasnya.
Ketua Koperasi KORPRI Balikpapan, Sri Wahjuningsih mengatakan, masukan yang diterima dari kunjungan tim verifikasi ini akan ditindaklanjuti.
“Saya sudah catat semua masukan dan kami akan kerja sama dengan DP3AKB misalnya penguatan konvensi hak anak, E Learning,” ujarnya.
BACA JUGA