Momentun Hari ASI, Tingkatkan Literasi ASI Menuju Indonesia EMAS  dan Paser MAS

Oleh : Kasrani Latief*

 

 

Menjadi seorang ibu merupakan keinginan seluruh wanita. Dari proses mengandung, melahirkan hingga menyusui pasti menjadi momen tak terlupakan untuk seorang wanita, terutama yang baru saja menjadi seorang ibu.

Hamil, melahirkan, menyusui, termasuk salah satu kodrat dan anugerah bagi setiap wanita. Setelah bayi lahir, ibu akan memasuki fase atau masa menyususi.  Masa ini adalah masa terpenting bagi pertumbuhan bayi.

Namun sayangnya, dewasa kini banyak wanita yang enggan menyusui anaknya dengan alasan tak ingin bentuk dadanya tak indah lagi seperti saat masih lajang. Hal ini sungguh sangat disayangkan karena menyusui adalah anugerah yang diberikan Allah, di mana tidak semua wanita bisa mengalaminya karena masalah kesehatan.

Awal abad ke-20, menyusui dipandang negatif di beberapa negara.  dilatarbelakangi oleh maraknya penjualan susu formula yang mulai memasuki pasar sekitar abad ke-19. Akibatnya, banyak ibu yang beralih ke susu formula tersebut dan meninggalkan aktivitas menyusuinya.

Mengingat banyaknya Ibu yang meninggalkan aktivityas menyusui, maka ditetapkanlah  Hari ASI Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Agustus. Adapun rangkaian peringatan Hari ASI Sedunia ini kerap disebut dengan Pekan Asi Sedunia atau World Breastfeeding Week (WBW) yang dirayakan mulai dari tanggal 1 sampai 7 Agustus 2023. Hari ASI Sedunia atau Pekan Asi Sedunia sendiri adalah inisiatif dari forum World Alliance for Breastfeeding Action (WABA) di kantor United Nations Children’s Fund (Unicef) pada tahun 1991. Kampanye global itu meningkatkan kesadaran dan menggalang aksi pada tema-tema yang berkaitan dengan menyusui.

Pekan ASI Sedunia sekaligus memperingati Deklarasi Innocenti yang dibuat dan diadopsi peserta pertemuan pembuat kebijakan WHO/UNICEF tentang “Menyusui pada 1990-an: Inisiatif Global” tanggal 30 Juli-1 Agustus 1990 di Spedale degli Innocenti, Italia.

WBW mulai diperingati pada tahun 1992 dengan tema tahunan berbeda, seperti sistem perawatan kesehatan, perempuan dan pekerjaan, Kode Internasional Pemasaran Pengganti ASI, dukungan masyarakat, dan lain sebagainya.

Sejak tahun 2016, Pekan ASI Sedunia diselaraskan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Resolusi Majelis Kesehatan Dunia juga mendukung WBW sebagai strategi promosi menyusui yang penting pada tahun 2018.

Air Susu Ibu (ASI) menjadi makanan terbaik bagi bayi. Kandungan zat gizi yang terdapt di dalam ASI dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kandungan yang terdapat dalam ASI mengandung lemak, protein, karbohidrat, dan mineral yang diperlukan bayi dalam jumlah seimbang. Pemerintah sendiri telah menetapkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif atau disebut ASI Ekslusif.

ASI diberikan sejak bayi lahir sampai berusia 6 bulan dan dilanjutkan hingga berusia 2 tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai. Dikatakan ekslusif karena pemberiannya tanpa menambahkan atau menggantikan dengan makanan atau minuman lain. ASI eksklusif berarti tidak memberikan bayi makanan atau minuman lain kecuali obat-obatan. Dalam fase ini harus diperhatikan dengan benar mengenai pemberian dan kualitas ASI, supaya tak mengganggu tahap perkembangan Si Kecil selama enam bulan pertama kehidupannya.

Hal ini karena 6 bulan pertama merupakan periode emas perkembangan anak sampai menginjak usia 2 tahun. Jumlah produksi ASI bergantung pada frekuensi menyusui serta hormon prolaktin. Hormon prolaktin berfungsi merangsang produksi ASI. Jadi, semakin sering ibu menyusui bayinya maka hormon prolaktin yang dilepaskan juga banyak sehingga meningkatkan produksi ASI.

Manfaat ASI eksklusif bagi bayi

Dilansir dari Healthline, ada beberapa manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi, di antaranya:

Nutrisi paling ideal untuk bayi

ASI mengandung semua nutrisi penting dan porsinya tepat sesuai kebutuhan bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. Komposisi ASI ibu menyusui secara alami bakal berubah-ubah, sesuai kebutuhan bayi. Pada hari-hari awal selepas persalinan, ibu menyusui bakal mengeluarkan ASI berupa cairan kental berwarna kekuningan yang disebut kolostrum. Zat yang tinggi protein dan mengandung banyak banyak nutrisi penting ini dapat membantu perkembangan saluran pencernaan bayi yang belum sempurna. Manfaat kolostrum ini tidak tergantikan oleh susu formula. Selang beberapa hari, ibu menyusui biasanya menghasilkan ASI dalam jumlah yang lebih banyak, seiring dengan pertumbuhan perut bayi.

Melindungi bayi dari infeksi virus dan bakteri

ASI mengandung antibodi yang penting bagi bayi yang daya tahan tubuhnya masih lemah untuk melawan infeksi virus dan bakteri. Kandungan antibodi ASI paling banyak terdapat dalam kolostrum. Ketika ibu menyusui terpapar virus atau bakteri, ibu menyusui bakal menghasilkan antibodi yang masuk ke dalam ASI. Ketika ASI ini diminum bayi, antibodi akan membentuk zat perlindungan di hidung, tenggorokan, sampai sistem pencernaan bayi. Manfaat ASI bagi bayi ini tidak bakal didapatkan dari susu formula.

Mencegah berbagai penyakit berbahaya pada bayi

Bayi yang diberikan ASI eksklusif minimal selama enam bulan juga memiliki risiko lebih rendah untuk terkena penyakit infeksi telinga, pilek, tenggorokan, dan sinus. Selain itu, pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat untuk melindungi bayi dari penyakit pernapasan akut, gangguan pencernaan, infeksi usus, sindrom kematian bayi mendadak, alergi, diabetes, sampai leukemia.

Menambah berat badan bayi secara proporsional

Bayi yang diberikan ASI eksklusif biasanya memiliki berat badan ideal dengan penambahan berat badan yang proporsional. Hal ini dipengaruhi perkembangan bakteri baik di usus ketika bayi diberi ASI eksklusif. Bakteri baik ini turut mengatur cadangan lemak di tubuh. Bayi yang diberi ASI eksklusif juga memiliki lebih banyak hormon pengontrol nafsu makan dan penyimpanan lemak, dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula. Selain itu, bayi yang disusui ASI eksklusif cenderung terlatih sejak dini untuk mengatur nafsu makannya, sehingga memiliki pola makan yang sehat.

Meningkatkan kecerdasan anak

Beberapa penelitian menyebutkan, bayi yang disusui ASI eksklusif terbukti memiliki skor kecerdasan lebih tinggi, serta kecil kemungkinan terkena gangguan perilaku dan kesulitan belajar di kemudian hari. Perbedaan bayi yang disusui ASI dan susu formula ini pada kecerdasan anak kemungkinan terkait faktor keintiman, sentuhan, kontak mata dari ibu menyusui, sampai kandungan nutrisi ASI.

Manfaat ASI eksklusif bagi ibu menyusui

Selain sederet manfaat ASI eksklusif bagi bayi, pemberian asupan ini juga berguna untuk ibu menyusui, di antaranya:

Menurunkan berat badan setelah melahirkan

Selepas hamil dan melahirkan, banyak ibu yang merasakan susahnya menurunkan berat badan. Namun, jangan khawatir. Menyusui bisa membantu ibu menurunkan berat badan dengan membakar lebih banyak kalori. Ibu menyusui bisa merasakan manfaatnya setidaknya setelah tiga bulan memberikan ASI eksklusif pada bayi.

Mengembalikan ukuran rahim ibu yang baru melahirkan

Saat hamil, rahim ibu bakal tumbuh membesar dari yang semula hanya seukuran buah pir. Setelah melahirkan, hormon oksitosin bakal mengembalikan ukuran rahim ini secara bertahap ke ukuran sebelumnya. Tubuh ibu mengeluarkan banyak hormon oksitosin selama persalinan. Tujuannya, untuk memperlancar persalinan dan mengurangi risiko pendarahan. Nah, proses menyusui bisa membantu meningkatkan kembali kadar hormon oksitosin. Dengan begitu, rahim bisa lebih cepat kembali ke ukuran asalnya.

Mengurangi risiko depresi pasca-persalinan

Ibu yang menyusui bayinya dengan ASI eksklusif memiliki risiko terkena depresi pasca-persalinan yang lebih rendah ketimbang ibu yang menyapih lebih awal atau tidak menyusui. Perlu diketahui, depresi pasca-persalinan adalah gangguan kesehatan mental yang berkembang setelah ibu melahirkan. Terkadang, ibu memiliki depresi pasca-persalinan dan membuatnya susah memberikan ASI eksklusif bagi bayinya. Jika ibu menyusui mendapati masalah

 

 

Mencegah beberapa jenis kanker dan penyakit berbahaya

Pemberian ASI eksklusif juga bisa memberikan manfaat bagi ibu yakni menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium. Selain itu, ibu yang memberikan ASI eksklusif juga memiliki risiko lebih rendah terkena tekanan darah tinggi, radang sendi, kolesterol tinggi, penyakit jantungg, dan diabetes tipe dua.

 

Selamat Hari ASI se Dunia 1 Agustus 2023,  harapan kita semua melalui momentum Hari ASI akam memberikan Literasi ASI bagi masyarakat yang  akan melahirkan  generasi-generasi tangguh menuju Indonesia  EMAS  serta mewujudkan Generasi Paser MAS (Maju, Adil dan Sejahtera)

 

*Penulis adalah Ketua Pokja Literasi Kabupaten Paser

Tinggalkan Komentar