MRF Gunung Bahagia Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas

Pemkot Balikpapan
Pengelolaan sampah dengan Material Recovery Facility (MRF) Gunung Bahagia berjalan sukses dengan mengandeng komunitas warga setempat, Minggu (16/4/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan bersama dengan warga di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan sukses melaksanakan pengelolaan sampah berbasis komunitas. Dimana kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2016 silam hingga sekarang.

Supervisor Material Recovery Facility (MRF) Gunung Bahagia, Rasman mengatakan, proses pengelolaan sampah ini dimulai dari pengambilan sampah langsung dari sumbernya menggunakan konsep ET (Environmental Transfer), lalu dibawa ke MRF untuk dipilah dan diproses.

“Kita melakukan pengambilan sampah dimulai pukul 08.30 pagi, dan dibagi dalam empat zona yang mencakup sebanyak 58 RT. Sampah diambil langsung dari rumah warga, lalu dikirim ke MRF,” ujarnya, Minggu (15/4/2025).

Dikatakannya, untuk pengelolaan sampah di MRF diperkirakan ada sebanyak 8 ton sampah campuran masuk setiap harinya. Kemudian, sampah yang masuh ini dipilah secara manual dengan bantuan mesin konveyor. Sampah non-organik seperti kertas, botol plastik, botol kaca, dan logam dipisahkan untuk didaur ulang, sementara sampah organik diolah lebih lanjut atau dibuang ke TPA sebagai residu.

“Dari proses pemilahan ini, setiap hari kami bisa menghasilkan sekitar 200 sampai 250 kilogram sampah non-organik yang kemudian dijual ke pengepul,” jelasnya.

Dan untuk hasil penjualannya, kata Rasman, mencapai hingga 5 ton per bulan, dengan total pendapatan sekitar Rp8 juta hingga Rp9 juta perbulannya. Uang hasil penjualan tersebut, disetorkan ke kas daerah dan digunakan kembali untuk mendukung operasional pengelolaan sampah di wilayah tersebut.

Dikatakannya, untuk fasilitas MRF ini dijalankan oleh 26 petugas, termasuk tiga tenaga keamanan, yang seluruhnya berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan.

“Gaji dan operasional mereka difasilitasi penuh oleh DLH,” jelasnya.

Meski sistem berjalan lancar, Rasman menyebutkan untuk MRF Gunung Bahagia direncanakan akan direnovasi tahun ini.

“Dulunya bangunan ini bekas pasar burung, jadi kami berharap dengan renovasi nanti, kapasitas dan efisiensi pengolahan bisa lebih maksimal,” ungkapnya.

Diakuinya, dalam mengelolan MRF ini ada beberapa kejadian unik juga pernah dialami petugas.

“Kadang ada warga yang tanpa sengaja membuang barang berharga seperti ponsel ke dalam sampah. Tapi kalau sudah tercampur, biasanya sulit ditemukan kembali,” tukasnya.

Dengan sistem yang telah berjalan hampir satu dekade, Kelurahan Gunung Bahagia Balikpapan kini menjadi salah satu contoh nyata bahwa pengelolaan sampah yang baik bisa dilakukan mulai dari tingkat kelurahan.

Praktik ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Balikpapan maupun Indonesia.

Tinggalkan Komentar