Pangdam VI/Mlw Ajak Prajurit Nobar Film Sejarah “The East”
Balikpapan, Gerbangkaltim.com– Dalam upaya merelaksasikan pikiran dan tubuh serta meningkatkan semangat, Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Tri Budi Utomo mengajak seluruh prajurit di Kodam VI/Mlw untuk menonton film bersama. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis malam di Aula Makodam VI/Mlw ini, menampilkan film karya Jim Taihuttu, seorang sutradara asal Venlo, Belanda, yang berjudul “The East” atau “De Oost”.
Film ini mengisahkan pengalaman tentara Belanda di Hindia Belanda tahun 1946, selama Revolusi Nasional Indonesia. Ceritanya mengikuti Johan de Vries, seorang prajurit berusia dua puluh tahun yang dikirim ke Semarang. Johan awalnya percaya bahwa misinya adalah membebaskan rakyat Indonesia dari kekuasaan Sukarno, namun segera menyadari bahwa kenyataan di lapangan sangat berbeda.
Masyarakat memusuhi tentara Belanda, dan para prajurit kerap melakukan kekejaman tanpa tindakan hukum. Johan menjadi saksi bagaimana kapten Raymond Westerling, yang memimpin aksi kontra-gerilya, melakukan penyiksaan dan eksekusi tanpa pengadilan. Seiring berjalannya waktu, Johan semakin mempertanyakan moralitas perang tersebut.
Film “The East” pertama kali diputar di Festival Film Belanda pada tahun 2020 dan mendapat perhatian luas. Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih RI Prabowo Subianto bahkan merekomendasikan film ini untuk ditonton oleh masyarakat, terutama para prajurit. Hal ini disampaikan Prabowo saat memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada 12 Juli 2024 di Balai Sudirman, Jakarta.
“Saya ingin menunjukkan sebuah klip dari film yang dibuat oleh Belanda. Bukan kita yang buat. Film ini berdasarkan surat-surat dan buku-buku yang ditulis oleh prajurit Belanda tentang apa yang mereka lakukan di Indonesia pada saat perang kemerdekaan 1945-1950. Namanya ‘The East’, dalam bahasa Belanda ‘De Oost’,” ujar Prabowo Subianto, seperti dilansir dari video TikTok @dekade_08.
Setelah acara nonton bersama, Pangdam VI/Mlw menekankan kepada para prajurit dan PNS Kodam bahwa film ini menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia melawan tentara Belanda yang mengatasnamakan perdamaian, sekaligus menunjukkan kekejaman penjajah terhadap rakyat Indonesia.
“Film ini mengingatkan kita bahwa jati diri seluruh rakyat Indonesia adalah pejuang. Bangsa kita adalah Bangsa Pejuang. Kita merdeka dengan melawan penjajah, bukan merdeka karena pemberian,” tegas Pangdam.
Dalam acara ini, Pangdam VI/Mlw didampingi oleh Kasdam VI/Mlw Brigjen TNI Bayu Permana, Irdam VI/Mlw Brigjen TNI Udiyanto, Kapoksahli Pangdam VI/Mlw Brigjen TNI Drs. Yuswandi, serta para asisten dan Kabalakdam VI/Mlw. (18/07/2014)
Sumber: Pendam VI/Mlw
BACA JUGA