Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa Tinjau Latgabma Super Garuda Shield 2022 di Markas Yonif Raider 600/Modang Balikpapan
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan isteri yang juga Ketua Umum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa menyambangi Markas Yonif Raider 600/Modang untuk melihat langsung pelaksanaan Lagabma Super Garuda Shield antara TNI dan US Army.
Dalam kesempatan itu, Jenderal Andika bahkan sempat berbincang dengan para personel Yonif 623 Bhakti Wira Utama dan Batalyon 235 US Army yang sedang melaksanakan latihan bersama, tentang bagaimana kesannya terhadap latihan yang telah dilakukan selama 5 hari ini.
Termasuk dengan kepada Jordan prajurit US Army, Andika turut menanyakan bagaimana kesan selama di Indonesia dan bergaul dengan orang-orang di dalamnya.
Dimana Jordan mengatakan, sangat terkesan dengan yel yel yang dibuat prajurit TNI untuk kegiatan latihan bersama ini dimana prajurit US Army juga terlibat.
“Saya juga suka dengan semangat yang ditunjukan prajurit TNI dalam latihan ini,” ujar Jordan.
Komandan Kompi US Army sendiri kemudian diminta Andika untuk memperagakan sejumlah peralatan yang dimiliki. Salah satunya pesawat nirawak atau drone.
Ada dua drone yang diperlihatkan. Satu drone seukuran jempol manusia dengan model seperti helikopter dan saat diterbangkan tidak menimbulkan bunyi bising, sedangkan satu lagi berukuran pesawat remot kontrol. Lengkap dengan sayap dan kameranya yang dapat berputar 360 derajat.
Andika mengatakan, seluruh prajurit sudah melalui pemberian materi selama empat hari terakhir. Kemudian praktek di lapangan.
Dimana pelaksanaan Super Garuda Shield sendiri akan berlangsung hingga tanggal 14 Agustus 2022 mendatang, dan masih tersisa sembilan hari sebelum ditutup yang akan diisi dengan Culture Day.
Panglima TNI menambahkan, dalam latihan ini para personel akan dilengkapi dengan sensor di senjata dan dilekatkan pada seragam masing-masing yang dipinjamkan oleh US Army. Dan baju ini terhubung dengan sensor dan terkoneksi secara komputerisasi. Sehingga saat prajurit yang terkena tembakan maka sensor di tubuhnya akan bersuara atau menyalakan lampunya.
“Ini sistem untuk membuat latihan terasa realistis walaupun pelurunya bukan peluru tajam. Tapi peluru hampa,” ujar Panglima.
Meski dengan menggunakan peluru hampa, Andika menegaskan, agar prajurit tidak menganggap remeh, karena akan menjadi penilaian atas performa prajurit bersangkutan apabila diterjunkan ke medan operasi.
Lebih lanjut, Andika menerangkan bahwa banyak hal yang dapat dipelajari prajurit selama pelaksanaan Super Garuda Shield 2022 ini. Baik di dalam simulasi pertempuran maupun tidak.
Menurutnya, tantangan dalam setiap peperangan tentunya berbeda. Sehingga untuk menaklukan medan dan musuh, prajurit diharuskan berpikir taktis sebelum dilumpuhkan.
“Saya yakin, kita semua setelah melalui latihan ini akan mengenal budaya mereka, nilai-nilai mereka, dan mudah-mudahan tahun depan bisa lebih besar lagi,” tutupnya.
BACA JUGA