Pelaku UMKM Balikpapan Dapat Berkah MTQ Ke 44 Kaltim

Pemkot
Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan Herru Ressandy Kusuma

Balikpapan, Gerbangkaltim,com – Dalam memeriahkan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 44 Kaltim dimana Kota Balikpapan sebagai tuan rumahnya, maka Pemkot melalui
Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, melibatkan para pelaku UMKM.

Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan Herru Ressandy Kusuma mengatakan, para pelaku UMKM mengikuti expo di MTQ ke 44 Kaltim ini mengaku mampu meraup untung yang besar.

“Alhamdulillah, catatan kami, pendapatan mereka meningkat selama sepekan. Sejak 16-21 Mei, betul-betul ada peningkatan dari sisi pendapatan,” ujarnya. Minggu (21/5/2023) malam.

Heru menambahkan, UMKM binaan DKUMKMP Balikpapan menempati 40 stan dari total 70 stan yang ada di Expo UMKM, sebagai bagian dari pelaksanaan MTQ.
Sisanya dimanfaatkan sebagai stan kafilah dan sebagian lagi dikerjasamakan dengan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Kota Balikpapan, melalui Forum Ekonomi Kreatif.

“Peningkatan pendapatan mereka masing-masing akan kami catat sebagai (data) kebutuhan dasar, apakah program binaan akan dilanjutkan atau tidak. Dimana, setidaknya yang kami ajukan memang UMKM unggulan binaan DKUMKMP. Akan kami libatkan lagi di even selanjutnya,” ungkapnya.

Dikatakannya, program pembinaan UMKM di Balikpapan diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Minyak.

“Kalau terkait data kemiskinan adanya di Dinas Sosial. Namun harapan kami, dengan adanya pembinaan ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Balikpapan,” jelasnya.

Di Balikpapan, kata dia, ada sekitar 60 ribu UMKM yang terdata namun yang ikut program pembinaan sebanyak 150 UMKM.

Heru mengungkapkan, hal ini terkait dengan keseriusan para pelaku UMKM yang ingin maju melalui pembinaan yang dilakukan Pemkot Balikpapan, dimana pembinaan UMKM berkaitan dengan upaya Pemkot Balikpapan dalam mengentaskan kemiskinan.

Sebab pertumbuhan pesat UMKM di Kota Beriman juga bisa diartikan sebagai besarnya minat masyarakat untuk berwirausaha demi meningkatkan pendapatan.

“UMKM pasti membutuhkan modal. Tergantung kelasnya, ada yang mikro atau kecil dan menengah. Rata-rata UMKM menengah seperti yang ikut dalam kegiatan kali ini, membutuhkan modal skala menengah,” tukasnya.

“Tapi melihat besarnya even ini maka mereka berupaya mengumpulkan modal untuk kegiatan selanjutnya,” sembungnya.

Sementara untuk pelaku UMKM pemula, lanjut Heru, tentunya juga membutuhkan bantuan dari sisi finansial. Hal itu sejalan dengan program pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan.

“Banyak sekali, mulai dari perbankan, BUMN seperti program dari PT Pegadaian, rata-rata menawarkan (permodalan). Cuma memang persyaratannya cukup banyak. Maksudnya mereka lebih teliti untuk memberikan bantuan kepada UMKM yang syarat-syaratnya lengkap,” paparnya.

Adapun syarat yang diperlukan, kata dia, meliputi administrasi, perizinan, sertifikat halal dan lain sebagainya. Hal ini menjadi catatan bagi DKUMKMP, untuk membantu melengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan pelaku UMKM di Balikpapan. Sehingga akan memudahkan proses pinjaman tambahan modal.

Sejak awal pembukaan Expo UMKM MTQ yang ditempatkan di sisi sebelah panggung utama, para pelaku UMKM sudah merasakan peningkatan pendapatan.
Seperti yang disampaikan Larasati, yakni salah seorang pelaku UMKM di bawah naungan Dewan Pengurus Cabang Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (DPC IWAPI) Balikpapan.

Dalam ajang tersebut Larasati menjual aneka busana muslim, hijab hingga pernak-pernik. Ada juga koleksi tas dan lainya dengan harga yang beragam.

“Alhamdulillah hasil penjualan lumayan,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar