Pembangunan Sekolah Terpadu di Balikpapan Alami Keterlambatan

Pemkot
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Irvan Taufik

Balikpapan, Gerbangkaltim,com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan mengatakan progres pembangunan kawasan sekolah terpadu yang berada di Kompleks Perumahan Balikpapan Regency mengalami deviasi atau keterlambatan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Irvan Taufik mengatakan, meski mengalami deviasi, namun pihaknya optimis pekerjaan pembangunan sekolah terpadu ini dapat terselesaikan sesuai jadwal penyelesaian pada Desember 2023 mendatang.

“Saat ini progres yang telah dilaksanakan dan dijalankan oleh PT. Sarjis Agung Indrajaya untuk membangun kawasan sekolah terpadu ini sudah 22 persen,” ujarnya, Jumat (12/5/2023).

Irvan menambahkan, dalam pelaksanaannya memang ada deviasi atau keterlambatan karena ada libur leberan lalu.

“Ada deviasi sebenarnya, tetapi memang hal itu dikarenakan libur Lebaran,” jelasnya.

Dikatakannya, meski demikian deviasi tersebut belum mencapai 10 persen, sehingga belum ada tindakan yang diambil pihaknya untuk memberikan peringatan tegas kepada pihak kontraktor pelaksana.

“Jika deviasi mencapai 10 persen atau lebih, maka kami akan lakukan show cause meeting (SCM) dengan memanggil kontraktor,” ucapnya.

SCM akan dilakukan untuk mendiskusikan langkah terbaik untuk mengejar deviasi yang telah terjadi, jika deviasinya mencapai 10 persen atau lebih.

“Harusnya target sekitar 30 persen saat ini,” ungkapnya.

Kendati begitu, deviasi pekerjaan yang telah terjadi saat ini pun akan tetap dikejar hingga mencapai target progres yang seharusnya.

“Kita akan terus mengejar deviasi itu, agar dapat tercapai dan progresnya bisa sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Kita optimis target di Desember 2023 ini bisa tercapai,” paparnya.

Sebagai informasi, proyek pembangunan kawasan sekolah terpadu ini ditujukan untuk menambah daya tampung siswa jenjang SD dan SMP di wilayah Balikpapan Tengah. Proyek pembangunan ini menelan anggaran mencapai Rp 33 Miliar.

Tinggalkan Komentar