Pemkab Paser Kembang Biak 1.200 Sapi Melalui Inseminasi Buatan

Tana Paser, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kabupaten Paser pada tahun 2019 mengembangkan biakkan 1.200 sapi melalui metode suntik Inseminasi Buatan (IB) sebagai upaya peningkatan populasi sapi di daerah ini.

“Target ada 1.200 sapi yang dikembangkan melalui inseminasi buatan tahun ini. Program upsus siwab di Paser sudah dilaksanakan sejak tiga tahun terakhir,” kata Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Paser Siti Fatimah di Tanah Grogot, Rabu (3/7).

Inseminasi buatan merupakan metode memasukan sperma ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan alat inseminator.

Fatimah mengatakan, progam tersebut merupakan bagian dari program pemerintah yaitu Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (Upsus Siwab).

Pada tahun ini Distan Paser telah melaksanakan insemintasi buatan di beberapa kecamatan diantaranya di Desa Krayan Bahagia Kecamatan Long Ikis dan Desa Suliliran Baru Kecamatan Paser Belengkong.

“Ada dua kecamatan yang jumlah kembangbiak melalui IB cukup besar. Yaitu di Kecamatan Long Ikis ada270 sapi dan Kecamatan Paser Belengkong 240 sapi,” kata Fatimah.

Selain itu, di Kecamatan Kuaro dan Long Kali terdapat 180 sapi, dan di Kecamatan Muara Komam 140 sapi.

Selain kegiatan IB, kegiatan kembang biak ternak terpadu harus dilakukan dan tidak bisa ditinggalkan yaitu identifikasi status reproduksi akseptor.

“Yang tak kalah penting harus seleksi bibit ternak sapi dan sinkronisasi birahi inseminasi buatan, recording kelahiran pedet, dan pemberian vaksin,” terang Fatimah.

Untuk mensukseskan program ini, lanjut Fatimah yang perlu diperhatikan adalah kesehatan hewan ternaknya. Karena sapi betina yang sehat dapat menghasilkan keturunan.

“Selain kegiatan pemeriksaan kesehatan ternak juga memberikan penyuluhan terkait pelarangan memotong sapi betina produktif,” tutur Fatimah.

Selain IB, proses kembang bbiak ternak terpadu harus dilakukan dan tidak bisa ditinggalkan yaitu identifikasi status reproduksi akseptor.

“Yang tak kalah penting harus seleksi bibit ternak sapi dan sinkronisasi birahi inseminasi buatan, recording kelahiran pedet, dan pemberian vaksin,” terang Fatimah.

Untuk mensukseskan program ini, lanjut Fatimah yang perlu diperhatikan adalah kesehatan hewan ternaknya. Karena sapi betina yang sehat dapat menghasilkan keturunan. (MC Kominfo Paser)

Tinggalkan Komentar