Pemkab Paser Selesaikan Masalah Sosial Terkait Pembangunan Bendungan Lambakan

Tana Paser, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kabupaten Paser Kalimantan Timur saat ini sedang menyelesaikan permasalahan sosial terkait rencana pembangunan bendungan Muara Lambakan lantaran masih ada sejumlah masyarakat yang menolak pembangunan tersebut.

Penolakan masyarakat dikarenakan mereka menilai keberadaan bendungan akan menghancurkan cagar budaya milik nenek moyang mereka.

“Saat ini kita sedang selesaikan permasalahan sosial terkait bendungan lambakan, akhir tahun ini kita rencanakan selesai,” kata Kepala Bappeda Paser Muksin, Selasa (12/3).

Sebelumnya Pemkab Paser telah memberikan pandangan kepada masyarakat setempat akan manfaat keberadaan bendungan jika pembangunan itu dapat dilaksanakan, dengan mengajak mereka ke Waduk Jati Gede di Sumedang Jawa Barat akhir Januari lalu.

Muksin menilai keberadaan bendungan  akan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat. Pembangunan jalan akses menuju lokasi pun akan dibangun karena proyek itu merupakan proyek strategis nasional. 

“Kalau masalah ini selesai, baru pusat akan mengucurkan dana Rp.300 Milyar tahun depan, untuk perbaikan jalan dari Simpang Pait ke Lambakan karena ini proyek strategis nasional yang diperkirakan menelan total biaya Rp.7 Trilyun,” ujar Muksin.

Keberadaan bendungan lanjut akan sangat bermanfaat, terutama bagi sektor pertanian Paser dan Kabupaten tetangga, Penajam Paser Utara.

Tinggi bendungan Muara Lambakan rencananya setinggi 72 meter, dengan luas waduk 7.795 hektare dengan daya tampung air sebesar 718,63 juta meter kubik, yang mampu mengairi 16 ribu lebih hektare lahan pertanian di dua Kabupaten, dengan kapasitas produksi air 14.579 liter per detik.

Muksin mengatakan keberadaan bendungan juga dapat dimanfaatkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTS) dengan daya 17 megawatt. Di sisi lain keberadaan bendungan dapat menjadi daya tarik masyarakat dan wisatawan.(MC Kabupaten Paser)

Tinggalkan Komentar