Pencari Siput Tewas Dimangsa Buaya, Potongan Tubuh Ditemukan Dalam Perut Buaya

Kutim
Potongan tubuh Subli (51) Warga Desa Mandu Pantai Sejahter, Kutai Timur, Kaltim ditemukan dalam perut buaya yang memangsanya, Senin (26/6/2023).

Kutai Timur, Gerbangkaltim.com – Seorang warga Sangkulirang, Kutai Timur bernama Subli (51) ditemukan tewas dimangsa buaya di Sungai Lebur, Desa Mandu Pantai Sejahter, Kutai Timur, Kaltim. Korban tewas dimangsa buaya saat sedang mencari siput disungai.

“Sekitar pukul 18.30 wita, Tim Sar Gabungan dan pawang buaya berhasil menangkap buaya yang diduga memangsa korban,” ujar Kasi Ops Basarnas Kaltim, Basri, Selasa (27/6/2023).

Selanjutnya, sekitar pukul 21.00 Wita, katanya, warga dan keluarga korban melakukan pembelahan perut terhadap buaya dan menemukan sejumlah bagian tubuh korban di dalam perut buaya tersebut.

“Dengan ditemukannya korban dalam keadaan meninggal dunia ini, maka operasi pencarian kami nyatakan ditutup,” jelasnya.

Tim SAR Gabungan yang dikerahkan dalam pencarian ini diantaranya Tim Rescue Pos SAR Kutai Timur, Polsek Kutai Timur, BPBD Kutai Timur, Keluarga Korban dan Masyarakat.

Sedangkan alat yang digunakan diantaranya 1 Unit Truck Personil, 1 Set Alat Selam, 1 Rubber Boat, Perlengkapan Medis, dan Alat Komunikasi.

Korban Subli sendiri sempat dinyatakan hilang saat sedang mencari siput sihil atau siput kecil di Sungai Lebur, Desa Mandu Pantai Sejahtera, Kutai Timur, Kaltim Minggu (25/6/2023) sekiranya pukul 08.00 Wita.

Korban diakui warga memang memiliki mata pencaharian mencari siput kecil. Namun hari itu, sampai pukul 17.00 Wita Subli belum juga pulang, akhirnya sang istri mencarinya ke Sungai Lebur.

Istri Subli pun mencari dengan bantuan kepada kerabatnya, Jasmin dan warga sekitar.

“Sekitar jam 21.00 Wita, Minggu (25/6/2023) akhirnya mereka menemukan kapal yang dipakai Subli untuk mencari sihi atau siput dalam keadaan diikat di pohon nipah,” ujar, Kapolsek Sangkulirang, AKP Sudarwanto.

Atas kejadian tersebut, Kepala Desa Mandu melaporkan kepada Polsek Sangkulirang.

“Karena kondisinya malam hari, maka pencarian akan dilanjutkan besok pagi harinya namun tidak juga menemukan korban,” tukasnya.

Karena tak ada tanda-tanda keberadaan Subli, maka Tim Sar Gabungan meminta seorang pawang buaya dan kemudian kembali menyusuri sungai. Sekilas, muncul seekor buaya dari dalam air yang diduga telah menerkam Subli.

Reptil berukuran cukup besar itupun kemudian ditangkap oleh petugas dibantu warga sekitar untuk dibawa ke daratan. Usai diseret oleh warga sekitar, perut buaya itupun dibelah untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda keberadaan jasad Subli.

Hingga akhirnya jasad subli ditemukan dalam kondisi tak berbentuk dengan kondisi terpotong-potong di dalam perut reptile raksasa air itu.

Tinggalkan Komentar